Sergio Aguero Gugat Barcelona Senilai 51 Milyar dari Gajinya yang Belum Dibayarkan

Gilabola.com – Sergio Aguero, mantan bintang Barcelona, dilaporkan telah menggugat klub asal Catalonia tersebut sebesar Rp 51 Milyar terkait gaji yang belum dibayarkan. Kasus ini muncul setelah Aguero, yang bergabung dengan Barcelona pada musim panas 2021, terpaksa pensiun lebih awal akibat masalah jantung yang dialaminya.

Pemain asal Argentina ini awalnya menandatangani kontrak dengan Barcelona setelah meninggalkan Manchester City, namun kariernya di klub tersebut terhenti hanya beberapa bulan setelah dia didiagnosis dengan kondisi medis serius.

Aguero dan Barcelona mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontrak lebih awal setelah pensiun mendadak, tetapi kini Aguero mengajukan gugatan karena merasa belum menerima semua gaji yang seharusnya menjadi haknya.

Menurut laporan berita dari ESPN, Aguero mengajukan klaim senilai Rp 51 Milyar kepada klub, yang dia yakini sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian saat kontraknya diakhiri.

Barcelona, dalam pernyataan resminya, mengonfirmasi bahwa hingga 21 Juni 2024, belum ada kesepakatan damai yang tercapai antara kedua pihak, dan mereka kini menunggu proses hukum lebih lanjut untuk menangani masalah ini.

Gugatan Aguero ini menambah daftar panjang masalah keuangan yang dihadapi Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. Klub tersebut telah mengalami berbagai persoalan terkait keuangan, termasuk beban utang yang sangat besar dan sejumlah kesulitan dalam memenuhi kewajiban kontraktual kepada pemain dan staf.

Barcelona Kalah Sidang Pengadilan

Di sisi lain, Barcelona baru saja mengalami kekalahan dalam kasus pengadilan yang melibatkan bonus dari klub Rusia, Zenit St. Petersburg. Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memutuskan bahwa Barcelona tidak berhak menerima pembayaran bonus dari Zenit terkait transfer Malcom, yang terjadi pada 2019.

Menurut kesepakatan awal, Zenit seharusnya membayar bonus sebesar Rp 8,4 Milyar kepada Barcelona setiap kali Zenit lolos ke Liga Champions UEFA, dengan syarat bahwa Malcom telah bermain setidaknya setengah dari pertandingan liga domestik mereka.

Namun, situasi berubah ketika UEFA melarang semua klub Rusia, termasuk Zenit, untuk berpartisipasi di kompetisi Eropa sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

FIFA kemudian memutuskan bahwa Zenit tidak wajib membayar bonus tersebut karena mereka sendiri tidak menerima bonus dari kualifikasi Liga Champions.

Keputusan ini memperkuat posisi Zenit St. Petersburg, yang tidak dianggap bertanggung jawab atas situasi yang menghalangi mereka berpartisipasi di kompetisi UEFA.

Kekalahan Barcelona dalam kasus ini berarti klub tersebut kehilangan potensi pendapatan hinggaRp  8,4 Milyar. Situasi ini tentunya menjadi pukulan finansial tambahan bagi Barcelona, yang terus berjuang untuk menstabilkan keuangannya di tengah berbagai masalah yang melilit mereka, baik di level domestik maupun internasional.