Spanyol Berduka: Manolo ‘Si Penabuh Drum’ Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun

Gilabola.com – Spanyol tengah berduka atas meninggalnya salah satu sosok paling ikonik dalam sejarah pendukung sepak bola mereka, Manolo el del Bombo, yang wafat pada Kamis pagi dalam usia 76 tahun setelah dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan.

Ikon Abadi Pendukung La Roja

Manuel Cáceres Artesero, yang dikenal luas sebagai ‘Manolo el del Bombo’ atau “Manolo si Penabuh Drum”, adalah wajah yang tak pernah absen dari laga-laga internasional Spanyol selama puluhan tahun. Dengan drum khasnya, Manolo menjadi simbol semangat suporter La Roja, memimpin nyanyian dan dukungan di tribun, dan kerap diwawancarai media dalam setiap perjalanan tim nasional.

Kehadirannya terakhir terlihat dalam pertandingan perempat final UEFA Nations League di Mestalla. Sosok ceria dan penuh semangat ini menjadi tokoh yang sangat dicintai di kalangan suporter dan masyarakat umum. Ia juga dikenal sebagai pemilik sebuah bar terkenal di Valencia, tempat berkumpulnya para penggemar sepak bola.

Manolo telah menghadiri 18 turnamen besar bersama timnas Spanyol—10 Piala Dunia dan 8 Piala Eropa. Namun, ia tidak hadir di Piala Dunia 2022 di Qatar, yang menjadi Piala Dunia pertama yang ia lewatkan secara langsung.

“Saya sudah menyiapkan semuanya, dan dua hari sebelum berangkat, mereka memberi tahu saya bahwa saya harus memesan hotel sendiri,” kenangnya kala itu. “Federasi Sepak Bola Spanyol telah berjanji akan membantu saya sampai ke Qatar jika tim lolos ke semifinal. Tapi semuanya berantakan. Ini Piala Dunia pertama yang saya lewatkan, saya hancur.”

Ucapan Duka dari Tim Nasional Spanyol

Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) turut mengungkapkan belasungkawa mendalam lewat akun resmi media sosial mereka. “Salah satu pendukung paling setia kami telah pergi, seseorang yang selalu menemani kami dalam suka dan duka,” tulis mereka.

“Kami tahu kamu akan terus membuat hati kami berdegup—istirahatlah dalam damai, Manolo. Belasungkawa sedalam-dalamnya untuk keluarga dan sahabatnya.”

Tanpa kehadiran Manolo, laga-laga timnas Spanyol takkan terasa sama lagi. Ia bukan sekadar pendukung, tapi juga telah menjadi bagian dari budaya sepak bola nasional, dengan opini dan komentarnya yang rutin hadir di berbagai stasiun radio nasional. Kepergiannya menyisakan kekosongan mendalam di hati para pecinta sepak bola Spanyol.