Site icon Gilabola.com

Statistik Ungkap Mengapa Bintang Muda Barcelona Layak Dapat Perlindungan Lebih dari Wasit

Lamine Yamal banyak mendapatkan pelanggaran

Gilabola.comLamine Yamal, pemain muda Barcelona, telah menjadi perhatian publik dalam beberapa pertandingan terakhir, terutama saat tampil di UEFA Nations League antara Spanyol dan Denmark.

Dalam pertandingan itu, dia sering menjadi target pelanggaran dari pemain bertahan lawan, yang tampaknya sengaja menggunakan cara-cara agresif untuk menghentikan pergerakannya.

Meskipun pelanggaran ini mungkin dipandang berbeda oleh masing-masing pihak, talenta muda ini menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah-tengah tekanan tersebut.

Salah satu momen yang menyoroti hal ini terjadi saat Barcelona berhadapan kontra Villarreal. Dalam laga tersebut, Yamal menjadi korban dua pelanggaran berturut-turut hanya dalam waktu satu menit.

Sergi Cardona dan Ilias Akomach, dua pemain Villarreal, melakukan pelanggaran yang akhirnya berujung pada kartu kuning bagi keduanya. Kejadian ini memperlihatkan pola yang mulai sering terjadi: tim lawan semakin menggunakan pendekatan fisik yang keras untuk meredam potensi pemain berbakat tersebut.

Statistik dari La Liga menunjukkan bahwa Yamal adalah pemain sayap yang paling sering dilanggar sepanjang musim ini. Setelah sembilan pekan pertama, dia telah menerima 23 pelanggaran, menjadikannya pemain ketiga dengan jumlah pelanggaran tertinggi di liga.

Christantus Uche dari Getafe berada di urutan teratas dengan 30 pelanggaran, diikuti oleh Giovani Lo Celso dari Real Betis dengan 27 pelanggaran.

Di antara pemain sayap, Yamal memimpin, bahkan mengungguli Vinicius Jr. dari Real Madrid yang menerima 21 pelanggaran dan Takefusa Kubo dari Real Sociedad dengan 20 pelanggaran.

Di ajang Liga Champions, situasi serupa terjadi. Setelah dua pertandingan babak fase grup, pemain berusia 17 tahun itu menjadi salah satu pemain sayap yang paling sering dilanggar.

Statistik menunjukkan bahwa dia menerima lima pelanggaran, hanya di bawah Alistair Johnston dari Celtic Glasgow yang menerima delapan pelanggaran. Pemain sayap lain yang menghadapi kondisi serupa antara lain Bryan Gil dari Girona, Dan Ndoye, dan Riccardo Orsolini dari Bologna.

Data ini jelas menggambarkan bahwa Yamal menjadi ancaman bagi tim lawan berkat kemampuannya dalam mengolah bola. Keterampilannya menarik perhatian banyak pemain bertahan yang berusaha keras menghentikan pergerakannya, bahkan dengan cara yang ilegal.

Tren pelanggaran yang meningkat terhadap Yamal menekankan pentingnya perlindungan lebih baik dari wasit untuk mencegah pemain-pemain muda berbakat seperti dia menjadi korban pendekatan yang berlebihan dari lawan.

Exit mobile version