Tak Lagi Starter Utama di Atletico, Griezmann Pilih MLS, Arab Saudi, atau UEA?

Gilabola.com – Antoine Griezmann memang memilih bertahan di Atletico Madrid pada musim panas lalu, bahkan meneken kontrak baru hingga 2027. Namun, keputusan tersebut bukan jaminan bahwa kisah panjangnya di Riyadh Air Metropolitano akan benar-benar berakhir sesuai kontrak. Ada peluang besar sang penyerang mengakhiri petualangannya satu musim lebih cepat, tepatnya pada 2026, jika ia merasa waktunya sudah tiba.

Situasi ini muncul di tengah perubahan peran Griezmann di bawah asuhan Diego Simeone. Sang pelatih tak lagi menempatkannya sebagai starter mutlak, meski tetap menganggapnya figur penting di ruang ganti dan dalam skema permainan. Meski demikian, kontribusinya di sejumlah laga krusial musim ini membuktikan bahwa keputusannya menolak berbagai tawaran sebelum musim dimulai bukanlah kesalahan.

Peran Berubah, Kontribusi Tetap Terasa

Diego Simeone secara terbuka mengisyaratkan bahwa Griezmann kini bukan lagi pusat dari setiap rencana Atletico Madrid. Rotasi lebih sering dilakukan, dan menit bermainnya tak lagi otomatis. Namun ketika dibutuhkan, pemain asal Prancis itu masih mampu menjadi pembeda, baik lewat gol, assist, maupun kecerdasan membaca permainan.

Fakta inilah yang membuat Griezmann tetap fokus penuh bersama Los Colchoneros sepanjang musim berjalan. Target utamanya sederhana: membantu Atletico meraih trofi, apa pun bentuknya, sebelum memikirkan masa depan secara serius.

Tiga Tawaran Menggiurkan dari Tiga Benua

Meski masih terikat kontrak, ketertarikan klub-klub luar Eropa terhadap Griezmann sudah sangat konkret. Menurut laporan Debats Sports yang dikutip media Spanyol, MD, setidaknya ada tiga proposal kontrak yang telah disiapkan untuk musim panas mendatang. Tawaran tersebut datang dari klub Major League Soccer (MLS), Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Dari ketiga opsi itu, Amerika Serikat disebut sebagai destinasi yang paling menarik bagi Griezmann. Ia disebut ingin menutup karier profesionalnya di sana, dan Charlotte FC muncul sebagai kandidat terkuat. Klub MLS tersebut melihat Griezmann sebagai rekrutan “marquee” yang bisa mengangkat profil tim sekaligus liga.

Namun, Charlotte FC bukan satu-satunya peminat. Dua klub dari Timur Tengah, yakni Al-Ahli dan Al-Wehda, siap bersaing dengan proposal finansial yang tentu sangat menggoda, meski detail nilai kontrak belum diungkap ke publik.

Keputusan Akan Datang di Waktu yang Tepat

Griezmann tidak ingin terburu-buru menentukan langkah selanjutnya. Fokus utamanya saat ini tetap Atletico Madrid. Ia baru akan duduk dan mengevaluasi masa depannya menjelang akhir musim, sebagaimana yang terjadi pada musim lalu ketika keputusannya baru final pada bulan Juni.

Atletico Madrid sendiri berada dalam posisi relatif tenang. Klub memahami situasi sang pemain dan masih memiliki ruang untuk memengaruhi keputusan akhir Griezmann, termasuk kemungkinan mempertahankannya setidaknya satu musim lagi hingga kompetisi 2026/27.

Opini Kami

Dalam konteks sepak bola modern, situasi Antoine Griezmann terasa sangat manusiawi. Ia bukan lagi pemain muda yang harus mengejar segalanya, melainkan legenda klub yang sedang menimbang cara terbaik menutup kariernya. MLS tampak menjadi pilihan logis: tekanan kompetitif lebih rendah, eksposur global tetap besar, dan kesempatan membangun warisan baru di luar Eropa.

Bagi Atletico Madrid, melepas Griezmann lebih cepat juga bukan sepenuhnya kabar buruk. Regenerasi bisa berjalan lebih mulus, sementara klub tetap dikenang sebagai panggung utama masa keemasan sang bintang. Pada akhirnya, keputusan ini bukan soal siapa meninggalkan siapa, melainkan bagaimana sebuah kisah besar ditutup dengan elegan.

SebelumnyaBarcelona Bidik Bastoni atau Gvardiol, Dua Pemain Elite Untuk Gantikan Inigo Martinez
SelanjutnyaHasil PSM Makassar vs Malut United Skor Akhir 0-1: Gol Cepat Bawa Skuad Kie Raha ke Peringkat Tiga