
Gilabola.com – Zinedine Zidane, salah satu sosok paling ikonik dalam sejarah sepak bola modern, ternyata pernah mundur dari kursi pelatih Real Madrid karena perselisihan terkait transfer pemain.
Menurut laporan, konflik ini berawal dari perbedaan pandangan dengan presiden klub, Florentino Perez, mengenai rencana perekrutan pemain baru.
Pada periode pertamanya di Madrid, Zidane disebut meminta klub mendatangkan Eden Hazard dari Chelsea. Namun, Perez menolak permintaan tersebut dan justru menginginkan David de Gea dari Manchester United.
Zidane dilaporkan menegaskan bahwa dirinya sudah percaya penuh pada Keylor Navas yang kala itu menjadi kiper utama. Perdebatan itu berlanjut hingga Zidane akhirnya menyatakan tidak ingin melanjutkan pekerjaannya dan meminta Perez sendiri yang mengurus tim.
Keputusan tersebut membuat karier kepelatihannya di Madrid sempat terhenti, meskipun kemudian dia kembali untuk periode kedua. Pada masa itu, dia berhasil meraih kesuksesan luar biasa dengan 11 trofi, termasuk tiga gelar Liga Champions secara beruntun, sebuah pencapaian yang sangat jarang terjadi dalam sejarah sepak bola Eropa.
Hazard Gagal Bersinar, De Gea Tak Pernah Datang
Ironisnya, Eden Hazard baru bergabung ke Real Madrid pada 2019 dengan biaya transfer yang bisa mencapai Rp 2,8 Triliun setelah bonus. Sayangnya, perjalanan Hazard di Spanyol jauh dari kata mulus.
Cedera berkepanjangan dan performa yang tidak konsisten membuatnya gagal memenuhi ekspektasi besar, hingga akhirnya kontraknya berakhir pada 2023 dan dia memutuskan pensiun empat bulan kemudian.
Sementara itu, David de Gea tidak pernah mengenakan seragam Real Madrid, meskipun namanya sempat menjadi bahan pembicaraan di bursa transfer selama bertahun-tahun. Situasi ini mempertegas bahwa keputusan Zidane mempertahankan Keylor Navas kala itu memang sesuai dengan keyakinannya.
Zidane dan Masa Depan Timnas Prancis
Di tengah cerita masa lalunya bersama Real Madrid, nama Zidane kini kembali muncul dalam spekulasi sepak bola internasional. Laporan dari media Prancis menyebutkan bahwa dia tengah mempersiapkan diri untuk menjadi pelatih tim nasional Prancis setelah Piala Dunia 2026.
Juru taktik berusia 53 tahun tersebut disebut sudah lama mengikuti perkembangan Les Bleus, bahkan memantau liga domestik untuk melihat calon pemain yang bisa dia andalkan.
Sejumlah bintang, termasuk Kylian Mbappe, kabarnya sangat antusias bekerja sama dengan Zidane. Hal ini semakin diperkuat dengan komentar legenda timnas Prancis dan Arsenal, Thierry Henry.
Dalam sebuah kesempatan, Henry mengatakan bahwa semua orang sebenarnya sudah mengetahui siapa yang akan menggantikan Didier Deschamps setelah turnamen akbar itu, dan dia berharap yang bersangkutan sukses. Ucapan tersebut dianggap sebagai isyarat kuat bahwa Zidane memang calon utama pengganti Deschamps.
Dengan Deschamps yang sudah memimpin tim nasional selama lebih dari satu dekade dan mempersembahkan gelar Piala Dunia 2018, pergantian pelatih diyakini akan menjadi titik penting dalam perjalanan sepak bola Prancis.
Nama Zidane yang sarat prestasi selama menjadi pemain dan pelatih membuat banyak pihak meyakini era baru Les Bleus akan tetap berada di tangan yang tepat.