
Gilabola.com – Barcelona menghadapi cerita kontras pada awal musim ini. Di satu sisi, gelandang serang Dani Olmo yang musim lalu begitu penting kini jarang tampil sebagai starter.
Di sisi lain, Joan Garcia yang baru menjalani laga Liga Champions pertamanya mendapat pujian berlimpah berkat performa gemilang melawan Newcastle United.
Hansi Flick, pelatih baru Barcelona, mulai menerapkan sistem rotasi berbasis performa. Dani Olmo, yang sebelumnya selalu dianggap sebagai motor serangan, kini hanya satu kali masuk daftar starter musim ini. Meski tetap bermain di semua pertandingan, posisinya semakin terancam.
Laporan dari media Spanyol menyoroti bahwa alasan utama Olmo jarang menjadi starter adalah karena performanya yang menurun. Hingga kini, dia belum mencetak gol dan baru membuat satu assist.
Dalam laga melawan Rayo Vallecano di La Liga serta duel Liga Champions menghadapi Newcastle, Olmo mendapatkan peluang emas tetapi gagal mengonversinya menjadi gol.
Selain itu, persaingan di lini tengah dan depan Barcelona kian ketat. Fermin Lopez tampil impresif dengan gol penentu melawan Valencia serta brace di ajang Joan Gamper Trophy.
Ferran Torres dan Raphinha pun mampu mengisi peran serupa, membuat Flick memiliki banyak opsi. Situasi ini membuat posisi Olmo kian sulit meski pengalaman dan kualitasnya masih diperhitungkan.
Kondisi Olmo di timnas Spanyol juga serupa. Dia hanya bermain 19 menit pada jeda internasional terakhir, padahal sebelumnya hampir selalu jadi pilihan utama Luis de la Fuente.
Di tengah situasi ini, muncul kabar ketertarikan Paris Saint-Germain terhadap sang playmaker, meskipun Olmo sendiri disebut tetap tenang menanggapi spekulasi tersebut.
Joan Garcia Dapat Apresiasi Besar dari Rakitic
Berbeda dengan Olmo, Joan Garcia mulai mendapatkan sorotan positif. Kiper muda ini dipercaya tampil sebagai starter pada laga Liga Champions melawan Newcastle United, di mana Barcelona meraih kemenangan 2-1. Dalam laga itu, dia melakukan beberapa penyelamatan penting yang menjaga keunggulan tim.
Ivan Rakitic, mantan gelandang Barcelona, menyampaikan kepada media bahwa dia terkesan dengan penampilan Garcia. Dia menilai kiper muda tersebut mampu menjawab kebutuhan klub akan penjaga gawang yang bisa diandalkan pada momen sulit.
Rakitic juga mengingatkan bahwa alasan Barcelona mendatangkan Garcia memang untuk menghadirkan keamanan di bawah mistar dan benar-benar bisa menggantikan peran Marc Andre ter Stegen.
Data menunjukkan bahwa Garcia mencatat persentase penyelamatan 84% musim ini, menempatkannya di jajaran tiga besar kiper terbaik La Liga. Meski masih kebobolan dalam tiga dari lima pertandingan, konsistensinya mulai membuatnya dipertimbangkan untuk mendapat panggilan ke timnas Spanyol.
Barcelona sendiri mengambil keputusan besar di musim panas dengan menggeser Marc-Andre ter Stegen untuk memberi ruang kepada Garcia. Langkah itu sempat dipertanyakan, tetapi sejauh ini penampilan sang kiper baru memperlihatkan hasil positif.