
Gilabola.com – Situasi penjaga gawang di Barcelona diam-diam telah berkembang menjadi salah satu kisah internal paling kompleks musim ini.
Ter Stegen Sudah Kembali, Szczesny Kiper Kedua, dan si Anak Kecil Joan Garcia Jadi Kiper Utama
Dengan Marc-Andre ter Stegen yang kini sepenuhnya sudah kembali ke skuad, Hansi Flick tiba-tiba mendapati dirinya mengelola kemewahan yang tak biasa, yakni punya tiga penjaga gawang papan atas yang bersaing untuk dapatkan satu posisi.
Meskipun kedalaman skuad biasanya merupakan berkah, skenario khusus ini membawa implikasi olahraga dan emosional yang signifikan di klub Catalan tersebut.
Saat ini, hirarki tampak jelas. Joan Garcia telah memantapkan dirinya sebagai starter yang tak terbantahkan, sementara Wojciech Szczesny saat ini berada di atas Ter Stegen – sebagai kiper kedua, dalam urutan permainan di Barca.
Bagi seorang penjaga gawang yang telah menjadi andalan Barcelona selama bertahun-tahun, pergeseran seperti itu tentunya sulit untuk diterima dengan akal sehat. Bagaimana bisa?
Wajar jika ada harga diri yang terluka atau rasa iri yang muncul, terutama ketika sosok baru tiba-tiba muncul dan menjadi ikon di posisi tersebut.
Lalu, Bagaimana Hubungan Ter Stegen dan Joan Garcia?
Namun, diungkapkan SPORT, realitas internal justru jauh lebih tenang dibandingkan spekulasi yang berkembang di luar klub.
Terlepas dari ketegangan kompetitif yang wajar, sejauh ini bisa dikatakan tak ada gesekan antara Ter Stegen dan Garcia.
Kiper veteran asal Jerman tersebut – yang masih ingin menjadi kiper nomor wahid Barca, tetap bersemangat untuk memperebutkan peran sebagai kiper andalan.
Ter Stegen tampak terus berlatih dengan intensitas tinggi, meskipun peluang untuk merebut kembali posisi kiper utama tersebut tampak tipis saat ini.
Kedua kiper itu sudah mendekati situasi ini dengan profesionalisme. Mereka berdua sama-sama fokus pada mempertahankan posisinya sendiri, namun tanpa membiarkan ego mereka merusak lingkungan kolektif sebagai sebuah tim.
Faktanya, pemenang terbesar dari dinamika ini adalah tim. Meningkatnya persaingan dalam latihan telah meningkatkan pula standar para pemain, dan itu memberi Flick tingkat keamanan yang jarang terlihat di skuad elit.
Berapa Lama Persaingan Ini Bisa Bertahan?
Namun, pertanyaannya berputar pada masalah waktu. Berapa lama Ter Stegen secara realistis bisa mempertahankan kesabarannya setelah menit bermainnya terus dibatasi, terutama karena ia masih memiliki ambisi internasional yang terus hidup?
Sementara bagi Garcia, persamaannya lebih sederhana. Mantan kiper Espanyol itu tak tunjukkan tanda-tanda merasa tidak aman, frustrasi, atau beri gestur negatif terhadap rekan satu timnya tersebut.
Satu hal yang paling penting, sejumlah sumber menunjukkan, ketegangan yang pernah terjadi selama era kiper asal Chile, Claudio Bravo, tak akan terjadi lagi. Tidak ada perpecahan, tak ada kebuntuan secara diam-diam, dan tak ada gesekan apapun di ruang ganti.
Garcia menjadi pemilik gawang Barcelona saat ini. Ter Stegen paham betul dengan realita itu, meskipun ia tak menerimanya secara pasif.
Pendapat Kami
Kita, orang-orang di luar Barcelona, barangkali berpikir persaingan ketat antara tiga kiper papan atas di klub itu terbawa-bawa hingga ke urusan pribadi, sampai-sampai berpeluang mengacaukan ruang ganti. Namun, ternyata, profesionalitas tetap mereka junjung tinggi, hingga persaingan bisa dilakukan dengan sehat dan tak merusak suasana tim secara keseluruhan. Bravo!
