Gilabola.com – Real Madrid membuka musim La Liga dengan kemenangan tipis 1-0 atas Osasuna. Meski hasil di papan skor menguntungkan, permainan di lapangan menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
Tim yang kini diasuh Xabi Alonso terlihat jauh dari meyakinkan, tim tampak masih belum menyatu, dan bahkan disebut tampil tanpa identitas permainan yang jelas.
Pendukung yang berharap melihat gagasan taktik baru harus pulang dengan kekecewaan. Real Madrid dinilai terlalu bergantung pada pola lama: Vinicius Junior tetap menempel garis kiri untuk menusuk ke dalam, sementara Kylian Mbappe lebih sering menempati ruang yang sama tanpa kompromi. Kombinasi itu membuat alur serangan buntu dan ruang di lini depan semakin sempit.
Dinamika Mbappe-Vinicius
Situasi di sektor sayap kiri tampaknya menjadi pekerjaan rumah terbesar Alonso. Vinicius dianggap enggan memperluas variasi gerakannya, sementara Mbappe jarang masuk ke kotak penalti untuk menutup ruang kosong. Hal itu membuat lawan lebih mudah melakukan penjagaan ketat.
Sejumlah analis menilai bahwa jika ada yang harus berkorban, maka sosok tersebut adalah Mbappe. Dengan formasi tiga penyerang, dia dianggap perlu menyesuaikan diri lebih banyak agar serangan Madrid tidak monoton.
Selain itu, lini tengah juga belum seimbang. Alonso disebut harus mencari racikan yang mampu menahan serangan balik, karena kelemahan itu beberapa kali terlihat ketika menghadapi Osasuna.
Walaupun kualitas individu pemain masih bisa menolong di momen tertentu, sepak bola tidak bisa selamanya mengandalkan kilatan magis satu-dua orang bintang.
Carvajal dan Eksperimen Trent
Di sisi lain, Alonso disarankan memberi prioritas pada stabilitas di sektor kanan. Nama Dani Carvajal kembali disebut meski sempat bermasalah dengan cedera.
Bek berpengalaman itu dipandang sebagai sosok yang bukan hanya tangguh di lapangan, tetapi juga paham arti mengenakan jersey Real Madrid. Dengan banyaknya pemain senior yang telah pergi, Carvajal dinilai bisa menjadi figur penting dalam menjaga mental tim.
Ada pula gagasan untuk mencoba Trent Alexander-Arnold di lini tengah. Dari sudut pandang keterampilan, idenya masuk akal karena Trent dikenal memiliki distribusi bola yang luar biasa.
Namun eksperimen serupa pernah dilakukan di tim nasional Inggris dengan hasil campuran. Jika Alonso berani mencobanya di Madrid, kuncinya adalah menjaga disiplin posisi agar lini tengah tidak mudah ditembus.
Kesempatan untuk Franco Mastantuono
Di balik keruwetan itu, terselip satu titik terang. Franco Mastantuono, pemain muda yang baru didatangkan dari River Plate, tampil berani ketika diberi kesempatan singkat.
Meski gagal mencetak gol karena penyelamatan kiper lawan, energinya di sayap kanan memberi warna baru bagi permainan Madrid. Versatilitasnya memungkinkan ia mengisi berbagai posisi, sesuatu yang bisa sangat berharga di musim panjang.
Dengan semua catatan tersebut, jelas bahwa kemenangan tipis melawan Osasuna bukan jawaban akhir. Real Madrid masih butuh waktu untuk bertransformasi di bawah asuhan Xabi Alonso.