Gilabola.com – Raphinha akhirnya mengaku hampir tinggalkan Barcelona tahun lalu, karena ‘sangat terpengaruh’ rayuan maut Arab Saudi.
Awalnya Tak Berjalan Mulus Bagi Raphinha
Raphinha berhasil memantapkan dirinya sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik dunia, terutama setelah ia berhasil finis di urutan kelima dalam daftar peraih Ballon d’Or 2025 – yang membuat banyak orang terkejut, karena ia tak masuk dalam peringkat tiga besar event akbar tersebut.
Namun, tak semuanya berjalan mulus bagi Raphinha di Barcelona. Pasalnya, kurang lebih setahun yang lalu, mantan penyerang Leeds United itu hampir tinggalkan Blaugrana.
Pemain internasional Brasil tersebut ketika itu baru datang dan lakoni musim yang mengecewakan di bawah asuhan Xavi Hernandez, yang memungkinkan Arab Saudi merasa memiliki peluang untuk membajaknya.
Raphinha Soal Tawaran Arab Saudi
Bukan rahasia lagi bahwa Arab Saudi bahkan pernah tawari Raphinha sejumlah dana yang menggiurkan. Dalam sebuah wawancara yang dilakukannya belum lama ini, penyerang berusia 28 tahun itu mengaku ia pernah mempertimbangkan untuk hengkang dari Barcelona.
“Saya sangat tersentuh ketika menerima tawaran dari Arab Saudi, karena tawaran ini akan menyelesaikan banyak aspek kehidupan pribadi saya dan mengamankan masa depan orang tua saya, putra saya dan banyak orang terdekat saya,” aku Raphinha kepada ESPN.
Pemain internasional Brasil itu menambahkan, menerima tawaran pindah ke Arab Saudi akan membantunya menyelesaikan sebagian besar masalah keuangan yang dialaminya dan itu juga akan memungkinkan Raphinha menjamin masa depan keluarganya.
“Jadi, wajar saja jika kami mempertimbangkan untuk hengkang, dan saya benar-benar merasa barangkali ini waktu yang tepat untuk hengkang,” tambahnya.
Hansi Flick Jadi Alasan Raphinha Bertahan
Namun, Raphinha akhirnya memutuskan untuk bertahan di Barcelona, terutama setelah Hansi Flick menjadi pelatih Blaugrana.
Penyerang itu sempat berbicara dengan Flick via sambungan telepon jarak jauh, di mana pelatih asal Jerman itu kemudian merinci rencananya dan bagaimana Raphinha akan mainkan peranan sentral dalam rencana pelatih tersebut. Benar saja, Raphinha pun putuskan untuk bertahan di Barca.
“Namun dengan kedatangan pelatih baru, lalu kami sempat berbicara melalui telepon, bertatap muka dan ia berhasil meyakinkan saya untuk bertahan di sini, dan untungnya, ia berhasil melakukannya,” tandas Raphinha.
Selebihnya – seperti kata pepatah, adalah sejarah karena Raphinha akhirnya menikmati musim terbaiknya bersama Flick dan finis di posisi kelima dalam peringkat Ballon d’Or.
Sementara itu, Raphinha kini akan fokus pada kebugarannya, karena ia harus hadapi tugas berat untuk segera kembali benar-benar bugar jelang laga El Clasico melawan Real Madrid pada 26 Oktober 2025.