
Gilabola.com – Real Madrid membuka musim baru Liga Spanyol dengan sangat meyakinkan, mengantongi sembilan poin dari tiga laga sekaligus hanya kebobolan satu peluang besar, sedangkan Barcelona justru tercatat sudah menghadapi 12 peluang besar meski masih belum terkalahkan.
Start Sempurna Los Blancos
Tiga kemenangan beruntun langsung diraih Real Madrid, dengan catatan awal dua laga tanpa kebobolan.
Mallorca memang sempat mencuri gol pada pertandingan terbaru, namun Los Blancos bangkit dan menutup laga dengan kemenangan 2-1.
Menurut data Opta (via La Pausa di X), Madrid hanya memberikan satu peluang besar dalam tiga laga ini—paling sedikit dibanding tim lain di La Liga.
Athletic Club berada di posisi kedua dengan dua peluang, sementara semua tim lain sudah memberi lawan tiga peluang atau lebih.
Barcelona Posisi Terbawah
Statistik mengejutkan justru datang dari Barcelona. Meski masih belum terkalahkan, Blaugrana ada di posisi terbawah dalam catatan peluang besar yang diberikan, yakni 12 kali dalam tiga laga pertama.
Salah satunya terlihat ketika mereka ditahan imbang 1-1 oleh Rayo Vallecano. Melawan Mallorca yang bermain dengan sembilan pemain, juga menghadapi Levante yang baru promosi, dan Rayo—semuanya bukan dari tujuh besar musim lalu—tetap saja jumlah peluang yang diberikan begitu tinggi dan tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Hansi Flick.
Perubahan Besar di Pertahanan Real Madrid
Pertanyaan yang muncul: apakah Xabi Alonso berhasil membuat Real Madrid lebih solid secara defensif? Baru tiga laga memang, tapi hanya memberikan satu peluang besar jelas peningkatan besar dibanding musim lalu.
Saat itu, pertahanan Madrid dinilai rapuh, apalagi dengan banyaknya pemain cedera. Alonso pun segera merespons dengan mendatangkan tiga rekrutan anyar di lini belakang: Trent Alexander-Arnold, Dean Huijsen, dan Álvaro Carreras.
Kedua pemain asal Spanyol bahkan selalu dimainkan penuh dalam tiga laga awal. Secara visual, pertahanan Madrid kini terlihat lebih rapat, meski kebobolan dari Mallorca menjadi tanda masih ada pekerjaan rumah.
Tak kalah penting, Aurélien Tchouaméni kini kembali ke posisi naturalnya di lini tengah. Musim lalu, ia kerap dipaksa bermain sebagai bek tengah karena badai cedera, padahal kontribusinya lebih optimal sebagai gelandang bertahan yang melindungi empat bek.
Jalan Masih Panjang
Meski lawan yang dihadapi seperti Osasuna dan Mallorca hanyalah tim papan tengah musim lalu, catatan Madrid tetap mengesankan: hanya satu peluang besar yang diberikan dari tiga laga.
Bagi fans Madrid, ini jelas jadi alasan untuk optimistis. Sebaliknya, bagi Barcelona, statistik ini adalah peringatan dini yang bisa membuat Hansi Flick harus segera mencari solusi.