Yamal Tuntut Tanggung Jawab Lebih di Barcelona, Bikin Hansi Flick Sakit Kepala

Gilabola.com – Bintang Barcelona, Lamine Yamal, mendesak Hansi Flick untuk memberinya tanggung jawab lebih besar musim depan. Satu permintaan Yamal langsung bikin Flick pusing tujuh keliling!

Selama musim 2024/25 Lamine Yamal tampil luar biasa dan berhasil mengukir namanya dalam sejarah Blaugrana di salah satu musim paling spektakuler klub bola asal Catalan tersebut, yakni sebagai seorang pemain remaja yang berhasil tampil di level tertinggi.

Sekarang, di usianya yang baru berusia 17 tahun, Yamal menjadi salah satu pemain yang difavoritkan akan mengangkat Ballon d’Or setelah ia berhasil tunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa bulan terakhir.

Perkembangan Yamal sedemikian pesat, sehingga tim tampak sangat tergantung padanya jelang akhir musim yang baru berlalu. Ini dikarenakan pergerakan Yamal, dribel dan cepatnya ia mengambil keputusan dalam pertandingan.

Yamal Ingin Terus Berkembang

Yamal baru saja tanda tangani kontrak barunya di Barcelona, yang akan membuatnya bertahan di Camp Nou hingga tahun 2031. Sangat jelas bahwa bintang muda berdarah Maroko itu tak menginginkan hal lain, kecuali bertahan di Catalan.

Namun, seperti diungkapkan Mundo Deportivo, Yamal punya tuntutan tertentu dari sang manajer yang diharapkannya akan terpenuhi di musim depan, karena hal itu akan membantunya terus tumbuh dan berkembang.

Tuntutan Yamal yang Bikin Flick Sakit Kepala

Sebagai permulaan, Yamal ingin memenangkan lebih banyak trofi bersama Blaugrana – dan juga di level individu. Untuk itu, Yamal meminta Flick untuk tidak menariknya keluar di akhir pertandingan.

Pemain berusia 17 tahun itu merasa, lawan yang lelah di akhir pertandingan akan memberinya peluang yang lebih baik, terutama jika ia berhasil memanfaatkan dan mencetak gol, atau membantu terciptanya gol.

Lebih jauh lagi, Yamal ingin mengambil lebih banyak tanggung jawab di posisi bola-bola mati, dan ingin menjadi pengambil tendangan bebas serta penalti Barcelona – sesuatu yang saat ini diperebutkan Robert Lewandowski, Raphinha dan Ferran Torres.

Mengingat laju pertumbuhan Yamal, sulit untuk membayangkan skenario di mana ia tidak menjadi pengambil bola mati pilihan tim.

Namun, tuntutan pertamanya – yakni tidak menariknya keluar lapangan di akhir laga, akan lebih rumit untuk dipenuhi Hansi Flick, karena pelatih asal Jerman itu punya tanggung jawab untuk mengistirahatkan Yamal pada saat-saat tertentu.