Gila Bola – Coba dilihat foto Darwin Nunez di atas. Pasti gol kan? Nggak tuh. Bola sepakan sang pemain Uruguay menerpa tiang gawang sisi kiri. Itu adalah momen memalukan Nunez lainnya, yang mencerminkan karirnya di Liverpool.
Beruntung muka Nunez terselamatkan oleh pemain anyar Ryan Gravenbech yang berlari masuk di belakangnya, mengendalikan bola, menghindari kiper Toulouse itu dan melesakkan bola dari sisi kanan gawang.
Skor berubah menjadi 4-1 pada menit 65 pertandingan Liga Europa di Anfield itu, yang kemudian melebar menjadi 5-1 setelah pemain pengganti Mohamed Salah mencetak satu gol lagi mepet-mepet akhir.
Itu Harusnya Gol Kedua Darwin Nunez Tadi Malam
Sang bintang Uruguay baru saja bikin gol ketiga timnya sebelum turun minum setelah gol Diogo Jota pada menit kesembilan dan gol perdana dari Wataru Endo, sekitar empat menit sebelum gol Nunez.
Jadi, kelihatannya sih, bekas pemain Benfica itu terlalu percaya diri usai mengecoh kiper Guillaume Restes, dari jarak sekitar tujuh meter ia mengincar jala gawang Toulouse, tetapi sepakannya kurang dalam, bola melenting keluar dan menghantam tiang kiri.
Itu menjadi gol kelima sang pemain 24 tahun itu bagi the Reds musim ini, gol keduanya di ajang Liga Europa setelah sebelumnya menyumbangkan satu gol dan satu assist dalam kemenangan 1-3 di LASK Austria pada matchday pertama.
Performanya pada laga perdana kompetisi Eropa membuatnya dianugerahi gelar man of the match pada pertandingan 21 September 2023 di Austria itu.
Siapakah Ryan Gravenberch?
Sang pemain Belanda ini menyelamatkan muka Nunez, menyambar gagal golnya menjadi gol keempat Liverpool ke gawang Toulouse pada Jumat dinihari (27/10).
Gravenberch didatangkan pada awal musim 2023/24 ini sebagai bala bantuan untuk lini tengah, yang tengah menderita kehilangan banyak pemain akibat cedera.
Laga kontra Toulouse dengan satu gol merupakan penampilan terbaiknya dengan rating 8,6 setelah satu gol dan rating 8,3 pada laga Liga Europa lainnya saat melawan Royale Union SG, saat mana ia juga menyumbangkan satu gol.
Mantan pemain Bayern Munchen ini juga sudah turun lima kali di ajang Premier League, tapi nilai di rapotnya tidak sebaik kompetisi Eropa. Rata-rata hanya dapat nilai 6,5 di ajang liga domestik. Nyak dan babenya bisa dipanggil oleh Jurgen Klopp gara-gara nyaris tidak naik kelas. Itu sebabnya kita bisa menjuluki Granvenberch sebagai spesialis Liga Europa.
Luapkan Kemarahan, Nunez Tendang Pantat Curtis Jones
Si pemain pasti malu besar gagal gol dari jarak tujuh-delapan meter di depan gawang Toulouse. Dalam proses perayaan gol tadi, entah apa yang dikatakan Curtis Jones, Nunez sepertinya meradang mendengar ledekan atau keluhan dari pemain No 17 itu dan menendang pantatnya, secara ringan tentu saja, untuk melampiaskan kemarahannya. Lihat pada adegan di bawah ini.