Gila Bola – Klub Liga Inggris, Everton, tetap dijual meski ada ancaman pengurangan poin. Sebuah perusahaan investasi asal Amerika telah sepakat untuk tetap melanjutkan pembelian dengan pemegang saham mayoritas Everton, Farhad Moshiri, meskipun ada ancaman pengurangan poin jika terbukti melanggar aturan Financial Fair Play.
Proses pengambilalihan Everton oleh firma investasi Amerika, 777 Partners, tetap berjalan meskipun ada kemungkinan pengurangan poin yang dapat mengancam klub Merseyside tersebut menuju jurang degradasi dari kasta tertinggi Liga Inggris.
Pihak Premier League dilaporkan merekomendasikan agar Everton dikenai pengurangan 12 poin selama penyelidikan terkait kemungkinan pelanggaran peraturan keuangan, namun 777 Partners tetap bersikeras untuk melanjutkan rencana pembelian klub Liga Inggris tersebut.
Pemegang mayoritas Everton, Farhad Moshiri, telah menandatangani kesepakatan dengan 777 Partners, yang telah berinvestasi di berbagai klub, termasuk Genoa, Sevilla, dan Hertha Berlin.
Everton dituduh melanggar aturan Fair Play Keuangan, yang seharusnya membatasi kerugian total klub hingga 105 juta poundsterling selama tiga tahun.
Everton berturut-turut melaporkan kerugian sebesar 44,7 juta pounds pada tahun 2022, 121,3 juta pounds pada tahun 2021, 139,9 juta pounds pada tahun 2020, 111,8 juta pounds pada tahun 2019, dan 13,1 juta pounds pada tahun 2018.
Pihak Premier League pun mengenakan sanksi pada mereka pada bulan Maret 2023, meskipun Everton bersikeras bahwa mereka telah mematuhi regulasi dan kerugian tambahan mereka adalah karena masa-masa pandemi Covid yang membuat tak ada pemasukan dari stadion yang kosong tanpa penonton.
Everton telah mengungkapkan semua skenario tersebut kepada pihak 777 selama pembicaraan dan analisis keuangan, dan kemungkinan hasilnya sudah termasuk dalam struktur kesepakatan.
Pengurangan 12 poin akan membuat Everton, yang berusaha terhindar dari degradasi dalam dua musim terakhir, dan kini berada di angka minus lima.
Sanksi lain yang mungkin ditimpakan jika Everton terbukti bersalah, bisa mencakup larangan transfer atau denda, seperti yang diberikan kepada West Ham United karena kepemilikan pihak ketiga atas Carlos Tevez dan Javier Mascherano pada tahun 2007 lalu.