Gila Bola – Di bulan Oktober 2023 ini adalah tepat delapan tahun sejak Jurgen Klopp diangkat sebagai manajer Liverpool. Pelatih asal Jerman ini adalah pelatih terlama di Anfield sejak Bob Paisley, yang menjabat antara 1974 dan 1983.
Sampai mana prestasi yang telah ditorehkan oleh Jurgen Klopp bagi Liverpool setelah memimpin skuad The Reds selama 8 tahun terakhir? Berikut adalah analisa performa Liverpool semenjak kedatangan Jurgen Klopp di Anfield:
Prestasi Jurgen Klopp di Liverpool
Klopp bertekad untuk “memperbaiki segalanya” setelah musim 2022-23 yang sulit berakhir dengan Liverpool finis di peringkat kelima di Premier League dan kehilangan status Liga Champions yang sangat diinginkan. Menurutnya, ini akan menjadi awal yang segar, dan tujuannya adalah sekali lagi menjadikan timnya “Skuad Tanpa Tandingan”.
Rekor Jurgen Klopp di Liverpool
- Pertandingan: 443
- Menang: 268
- Seri: 99
- Kalah: 76
- Gol yang dicetak: 917
- Gol yang kebobolan: 448
- Trofi yang dimenangkan: 7
Kembali ke bulan Oktober 2015, Jurgen Klopp mewarisi klub yang telah kehilangan arahnya ketika masa kepemimpinan Brendan Rodgers runtuh. Frustrasi dan kecemasan meliputi Anfield dan dengan cepat manajemen mendatangkan harapan dan kegembiraan dengan kehadiran Jurgen Klopp.
Manajer asal Jerman ini mendatangkan semangat baru bagi para pemain dan juga pendukung Liverpool. Melalui rekrutmen yang bijak, kecerdikan taktis, pengembangan bakat, dan keahlian manajemen yang ia miliki, dia membangun sesuatu yang benar-benar istimewa di Anfield.
Raihan Trofi Liverpool Bersama Jurgen Klopp
Dari awalnya yang meragukan dan kini menjadi jaminan kesuksesan, satu kekuatan yang kuat. Dia memenangkan Liga Champions dan mengakhiri penantian 30 tahun bagi The Reds untuk memenangkan gelar Liga Inggris, sebuah pencapaian yang membuat kapten legendaris Liverpool, Steven Gerrard meminta pemilik klub membuatkan patung untuk Jurgen Klopp.
Piala Super UEFA, Piala Dunia Antarklub, dan Community Shield juga berhasil mereka raih, serta double piala domestik pada musim 2021-22. Daftar prestasi sepak bola tersebut seharusnya bisa lebih panjang. Dua kali, Liverpool di bawah kepemimpinan Klopp kalah dalam perebutan gelar Liga Inggris Premier League dari Manchester City dengan hanya selisih satu poin. Dua kali, mereka kalah oleh Real Madrid dalam final Liga Champions.
Trofi yang dimenangkan Klopp di Liverpool
- Premier League: 2019-20
- Piala FA: 2021-22
- Liga Champions: 2018-19
- Piala Liga: 2021-22
- Piala Super: UEFA 2019
- Piala Dunia Antarklub: 2019
- Community Shield: 2022
Tentu ada beberapa rintangan di sepanjang jalan, terutama pada musim 2020-21, ketika krisis cedera lini belakang dan realitas kelam bermain di stadion yang sepi dan tanpa jiwa karena pembatasan penonton terkait pandemi Covid-19, membuat Liverpool berjuang untuk finis di empat besar.
Klopp Berhasil Bangkitkan Liverpool
Namun, dalam hal menghadapi kesulitan, musim lalu mereka berada di level yang berbeda karena standar performa mereka turun drastis. Liverpool dalam penurunan, tuntutan dan tantangan dalam 63 pertandingan setahun sebelumnya telah memberikan dampaknya, dan manajer tersebut telah salah memperhitungkan apa yang telah dimiliki oleh kelompok pemainnya tersebut.
Pemain dengan pertandingan terbanyak di bawah Klopp di Liverpool
- Roberto Firmino: 355
- James Milner: 323
- Mohamed Salah: 314
- Jordan Henderson: 304
- Trent Alexander-Arnold: 279
- Andy Robertson: 274
- Sadio Mane: 269
- Alisson: 239
- Georginio Wijnaldum: 237
- Virgil van Dijk: 228
Liverpool musim lalu adalah tim yang telah kehilangan identitasnya, kehilangan kemampuan untuk mengalahkan dan mengatasi lawan. Lini tengah yang menua menjadi kelemahan yang mencolok. Liverpool kalah dalam sembilan dari 38 pertandingan Liga Premier mereka dan kebobolan lima gol di kandang melawan Real Madrid saat mereka tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.
Belum lagi perjalanan pahit Liverpool ke markas Brentford, Brighton, Wolves, dan Bournemouth.
Namun, bahkan pada hari-hari yang paling suram sekalipun, posisi Klopp tidak pernah terancam, dan ini wajar mengingat rekam jejaknya sebelumnya di Anfield. Dukungan dari pemilik Liverpoll yaitu Fenway Sports Group (FSG) tetap teguh dan tidak pernah berpaling ke orang lain selain Klopp. Ia telah mendapatkan kepercayaan tersebut dan berhak untuk mengawasi proses rekonstruksi Liverpool di musim panas lalu.
Tetapi seiring dengan bertambahnya masalah dan tekanan, wajar untuk bertanya-tanya apakah dia benar-benar bisa menjadikan Liverpool bangkit kembali?
Klopp menjelaskan bahwa dia telah menandatangani kontrak baru setahun sebelumnya yang akan membuatnya bertahan di klub hingga musim panas 2026 karena dia merasa memiliki kewajiban untuk tetap tinggal dan secara bertahap memperbarui skuad Liverpool daripada menyerahkannya kepada orang lain. Dia tahu itu tidak akan mudah.
Pencetak Gol Terbanyak di Bawah Kepemimpinan Klopp di Liverpool
- Mohamed Salah: 190
- Sadio Mane: 120
- Roberto Firmino: 111
- Diogo Jota: 45
- Divock Origi: 41
- Philippe Coutinho: 37
- Daniel Sturridge: 25
- James Milner: 25
- Georginio Wijnaldum: 22
- Virgil van Dijk: 19
- Darwin Nunez: 19
Langkah taktis dengan memindahkan bek kanan Trent Alexander-Arnold ke peran gelandang hybrid sehingga dia bisa mengatur permainan secara sentral membantu Liverpool kembali bermain dengan baik selama tahap-tahap akhir musim lalu dan meningkatkan moral.
Tanggapan dari pendukung Liverpool pun nampak setelah pertandingan kandang terakhir melawan Aston Villa, dan itu sangat berarti bagi Klopp. Tidak ada trofi, bahkan tidak ada finis empat besar yang dapat membuat Jurgen Klopp bahagia selain mendaptkan dukungan dari fans setia Liverpool.
Perbaiki Liverpool Usai Musim Yang Buruk
Musim panas lalu menjadi perubahan yang signifikan bagi Liverpool. James Milner, Roberto Firmino, Naby Keita, dan Alex Oxlade-Chamberlain semua pergi pada akhir kontrak mereka.
Namun, skala rekonstruksi lini tengah tim sepak bola bersejarah ini ternyata lebih besar dari yang diantisipasi setelah kapten Jordan Henderson dan Fabinho ditarik oleh tawaran menggiurkan dari Arab Saudi.
Sikap Klopp selalu seama, ia tidak akan menghalangi siapa pun yang ingin pergi, selama klub memiliki waktu untuk mencari pengganti.
Meskipun ada masalah keuangan karena gagal mencapai Liga Champions musim ini, uang sebesar 145 juta pounds dihabiskan untuk membeli quartet lini tengah Mac Allister, Szoboszlai, Wataru Endo, dan Gravenberch, itupun masih harus ditambah 52 juta pounds yang diambil dari hasil penjualan pemain.
Pemilik Liverpool juga mendukung Klopp untuk mendatangkan Wataru Endo dari Stuttgart. Ini sebenarnya melanggar kebijakan klub yang menargetkan pemain berusia 24 tahun ke bawah.
Ada aturan soal keuangan yang harus diikuti oleh Klopp, tetapi tidak ada keraguan tentang pengaruh dan kendalinya. Jorg Schmadtke, yang datang sebagai direktur olahraga dengan kontrak jangka pendek musim panas lalu, menempatkan posisinya sebagai “penyedia layanan dan asisten untuk Jurgen”. Akan menarik untuk melihat apakah dinamika berubah ketika pengganti Schmadtke, Julian Ward, yang punya kontrak jangka panjang kini mendapatkan posisi tersebut.
Ketika bersaing dengan klub sepak bola dengan finansial yang didukung oleh negara-negara kaya, Jurgen Klopp tidak bisa melakukan kesalahan transfer sekecil apapun, dan sejauh ini ia melakukannya dengan benar.
Gaya permainan Liverpool telah berkembang dengan kedatangan bakat-bakat baru, karena mereka sekarang memiliki lini tengah yang memberikan dinamika dan kreativitas yang jauh lebih mumpuni. Ini telah membantu Liverpool memiliki kekuatan serangan dari lima pemain yang tidak ada klub lain yang bisa menandinginya. Sebagai satu kesatuan, mereka tampaknya telah mendapatkan kembali kekuatan yang pernah menjadi ciri khas mereka di bawah kepemimpinan Klopp.
Komitmen Jurgen Klopp Bagi Liverpool
Tidak ada keinginan dari Jurgen Klopp untuk menjawab panggilan dari Jerman baru-baru ini untuk mengambil alih posisi manajer bagi tim nasional setelah pemecatan Hansi Flick. Alasan Klopp, karena ia sedang membangun Liverpool 2.0 di Anfield. Hatinya ada di Liverpool saat dia menguatkan kembali loyalitas dan komitmennya pada misi ini.
Klopp tanpa ragu merupakan figur paling transformatif dalam sejarah Liverpool sejak Shankly. Manajer asal Skotlandia itu membangun dua tim ikonik, masing-masing memenangkan trofi terbesar dalam sepakbola Inggris.
Ketika Klopp mencapai tahun kedelapannya di Anfield, mencoba untuk mengulangi kesuksesan sebelumnya adalah dorongan yang membuatnya bertahan. Kini, setelah melalui penurunan performa musim lalu, dia melihat masa depan yang cerah bagi Liverpool. Dia kembali bersemangat dan cinta serta dukungan untuknya dari para penggemar tetap kuat seperti hari pertama dia tiba di Anfield.