Arsenal melesat tiga poin di puncak klasemen Liga Inggris berkat kemenangan telak 5-0 atas Chelsea di kandang sendiri dalam derby London pada Selasa malam.
Leandro Trossard membawa Arsenal unggul lebih awal sekaligus mencetak gol ke-100 The Gunners di semua kompetisi musim ini.
Dominasi Arsenal berlanjut di babak kedua. Ben White memperbesar keunggulan disusul Kai Havertz yang mencetak gol bunuh diri, kemudian dua gol tambahan untuk Arsenal, dan White kembali mencatatkan namanya di papan skor, membuat suasana Emirates Stadium semakin meriah.
Awal Bagus Arsenal dan Banyak Peluang
Emirates Stadium bergemuruh ketika pertandingan baru berjalan empat menit. Umpan terobosan dari Thomas Partey membuat Declan Rice leluasa bergerak ke depan. Rice kemudian menemukan Trossard yang melepaskan tembakan mendatar melewati Djordje Petrovic dengan kaki kirinya dari sudut sempit untuk mencetak gol kelimanya dalam delapan pertandingan Liga Premier terakhirnya. Arsenal unggul 1-0.
Dengan waktu kurang dari 15 menit tersisa di babak pertama, Martin Odegaard mengirimkan bola ke tiang jauh di mana Takehiro Tomiyasu berusaha menyundul bola namun melebar. Di sisi lain lapangan, umpan silang Conor Gallagher sayangnya tidak disambut pemain lain dan sundulan Benoit Badiashile memanfaatkan tendangan sudut Mykhailo Mudryk masih melebar.
Declan Rice nyaris mencetak gol melalui tendangan melengkung indah dari luar kotak penalti yang sedikit melambung di atas mistar gawang Arsenal pada pertengahan babak pertama.
Tekanan Buat Chelsea Kesulitan Berkembang
Tim tamu hampir menyamakan kedudukan ketika Nicolas Jackson berlari kencang di sayap kiri dan umpan silangnya membentur tiang gawang setelah dibelokkan oleh Gabriel.
Namun, Arsenal terus menekan untuk mencari gol kedua dan membuat Chelsea kesulitan berkembang dalam pertandingan. Havertz dua kali digagalkan oleh refleks cepat Petrovic, yang pertama di tiang dekat setelah Ben White merebut bola dari Gallagher di lapangan tengah.
Dalam jual-beli serangan, Enzo Fernandez melepaskan tembakan yang melebar tipis ke sudut kiri bawah setelah umpan silang Noni Madueke mengarah ke Marc Cucurella dan tembakannya diblok oleh White.
Bukayo Saka melepaskan tembakan ke atas mistar gawang dari jarak jauh, tetapi Trossard kembali membuat penonton bersorak ketika ia memenangkan perebutan bola dengan Alfie Gilchrist di pinggir lapangan sebelum turun minum dengan skor 1-0 untuk keunggulan Arsenal.
Arsenal Ngamuk di Babak Kedua
Arsenal memulai babak kedua dengan semangat yang sama seperti babak pertama. Odegaard melepaskan tembakan yang ditepis oleh tangan kanan dan kemudian kaki kiri Petrovic sebelum sang kapten menemukan Havertz dengan umpan silang yang cerdas, namun sekali lagi Petrovic sigap mengamankan gawangnya.
Tekanan membuahkan hasil di menit 52. Tendangan sudut yang dieksekusi dengan baik oleh Saka dan Odegaard mendarat ke kaki Rice untuk diteruskan ke gawang. Bola liar kemudian disambar dengan tenang oleh White menggunakan kaki kirinya dan bersarang di pojok kiri bawah gawang.
Suasana Emirates Stadium menjadi gemuruh saat umpan melengkung indah dari Odegaard disambut oleh Havertz yang menceploskan bola melewati Petrovic untuk membawa keunggulan 3-0 – awal yang luar biasa di babak kedua.
Dengan sisa waktu 25 menit, The Gunners menambah keunggulan menjadi 4-0. Saka mengoper bola ke dalam kepada Havertz, yang kemudian menceploskan bola setelah membentur tiang gawang. White kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan sundulan memanfaatkan umpan Odegaard.
Mikel Arteta melakukan empat pergantian pemain di menit 72. Havertz, Trossard, Partey, dan Tomiyasu digantikan oleh Gabriel Jesus, Gabriel Martinelli, Jorginho, dan Oleksandr Zinchenko. Fabio Vieira masuk sebagai pemain pengganti kelima dan terakhir setelah Saka ditarik keluar lapangan sepuluh menit jelang laga usai.
Rice nyaris mencetak gol keenam malam itu ketika sundulannya membentur tiang jauh usai menerima umpan dari Jesus. Sementara di tribun penonton sempat mengira Vieira mencetak gol setelah tembakan kerasnya bersarang di jaring samping.
Tujuh menit waktu tambahan diberikan dan Martinelli melepaskan tembakan melebar dengan kaki kanannya sebelum kembali melepaskan tembakan yang tepat ke pelukan Petrovic. Peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan pun dibunyikan.