Gilabola.com – Chelsea berhasil mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2025 setelah membungkam Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 3-0, namun kemenangan gemilang tersebut ternoda oleh keributan panas usai peluit panjang dibunyikan.
Gol dan Drama: Chelsea Sikat PSG, Final Diwarnai Kerusuhan
Pertandingan yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey, berjalan sangat dominan bagi tim asuhan Enzo Maresca.
Dua gol dari Cole Palmer dan satu gol indah dari Joao Pedro di babak pertama membawa The Blues unggul 3-0 atas PSG dan memastikan mereka sebagai juara edisi pertama dari format baru Piala Dunia Antarklub.
Namun, suasana berubah panas hanya sesaat setelah pertandingan berakhir. PSG tampak tidak menerima kekalahan mereka dengan lapang dada, dan sejumlah pemain terlibat cekcok dengan skuad Chelsea.
Luis Enrique Tampar Joao Pedro, Pemain Chelsea Terjatuh
Puncak dari keributan terjadi ketika Achraf Hakimi dan Gianluigi Donnarumma mendekati gelandang muda Chelsea, Andrey Santos, dengan nada konfrontatif. Melihat situasi itu, Joao Pedro yang baru bergabung dari Brighton dengan mahar £60 juta, segera melindungi rekannya.
Namun, tindakan Pedro justru memicu kemarahan pelatih PSG, Luis Enrique, yang terlihat mendorong wajah Pedro hingga terjatuh ke tanah. Insiden ini dengan cepat disergap oleh kamera dan menjadi viral di media sosial.
Luis Enrique langsung ditahan oleh Presnel Kimpembe agar tidak semakin memicu kekacauan.
Joao Pedro: “Mereka Tak Tahu Cara Kalah”
Berbicara kepada Sportv pasca laga, Joao Pedro angkat bicara soal insiden tersebut.
“Saya melihat para pemain PSG mengerubungi Andrey, jadi saya datang untuk melindunginya. Sebagai orang Brasil yang baik, saya membela teman saya. Di tengah kekacauan itu, saya didorong. Tapi itu bagian dari sepak bola,” ujar Pedro.”
“Mereka tidak tahu cara menerima kekalahan. Tapi begitulah sepak bola.”
Gelandang Chelsea, Andrey Santos, juga buka suara kepada CazeTV, mengatakan:
“Saya tidak tunduk pada siapa pun. Tapi yang terpenting, kami menjadi juara.”
Luis Enrique: “Saya Hanya Ingin Melerai”
Di sisi lain, Luis Enrique memberikan klarifikasi atas tindakannya. Dalam konferensi pers pasca laga, ia menyatakan bahwa dirinya hanya berniat melerai.
“Apa yang terjadi seharusnya bisa dicegah oleh semua pihak,” ujar pelatih asal Spanyol itu.
“Saya mencoba memisahkan para pemain. Setelah laga, semua orang emosional. Saya melihat Maresca juga terlibat, mendorong pemain, dan ia juga didorong. Situasi ini harusnya tidak terjadi.”
Namun pernyataan Luis Enrique tersebut justru memunculkan spekulasi lanjutan bahwa ia berusaha meredam tudingan terhadap dirinya, meski visual dari tayangan ulang menunjukkan tamparan kerasnya kepada Pedro.
Sanksi Mengintai Luis Enrique
Dengan insiden ini terekam jelas, FIFA kemungkinan besar akan membuka penyelidikan. Jika terbukti bersalah, Luis Enrique bisa dikenai sanksi larangan mendampingi PSG di laga resmi internasional mendatang.
Sementara itu, Chelsea melanjutkan euforia kemenangan mereka sebagai klub Inggris pertama yang menjadi juara dunia dalam format 32 tim, dan Joao Pedro pun mendapat pujian karena keberaniannya membela rekan setim di tengah tekanan.