Gilabola.com – Liverpool kini tengah bersiap untuk memulai tur pramusimnya di Amerika Serikat, dan manajer baru mereka, Arne Slot, memiliki kesempatan untuk menguji berbagai eksperimen strategi.
Salah satu yang paling menarik adalah kemungkinan menjadikan Mohamed Salah sebagai penyerang utama, mirip dengan peran yang diemban oleh Cristiano Ronaldo di berbagai klubnya.
Setelah musim internasional yang panjang, Liverpool kembali ke lapangan akhir minggu ini untuk menjalani tur pramusim di Amerika Serikat dalam persiapan mereka untuk menyambut musim baru.
Meski secara teknis, The Reds sudah memulai aksi musim panas dengan pertandingan tertutup melawan Preston yang berakhir dengan kekalahan 1-0, namun itu tidak menghentikan semangat Arne Slot untuk menguji timnya dalam situasi pertandingan sesungguhnya.
Eksperimen pertama Slot dengan tim barunya memberikan pandangan awal mengenai strategi yang mungkin diterapkan di musim mendatang. Salah satu eksperimen menarik yang mungkin akan dilanjutkan di Amerika adalah penempatan Salah sebagai penyerang utama.
Dalam pertandingan melawan Preston, Salah mengambil peran sebagai pemain nomor 9 karena absennya penyerang senior lainnya yang masih menjalani masa istirahat setelah Copa America dan Euro 2024.
Dengan absennya Luis Diaz, Darwin Nunez, Diogo Jota, dan Cody Gakpo yang belum kembali bergabung dengan tim, Salah menjadi satu-satunya penyerang senior dalam skuad.
Para pemain muda seperti Ben Doak, Kaide Gordon, Lewis Koumas, dan Harvey Blair juga akan bersaing untuk mendapatkan tempat di lini depan. Namun, mereka semua adalah pemain sayap, yang membuat peran Salah sebagai penyerang utama menjadi solusi yang jelas.
Salah sendiri tidak asing dengan peran sebagai penyerang tengah. Selama kariernya di Liverpool, dia telah beberapa kali bermain lebih ke tengah, terutama saat Jurgen Klopp membutuhkan gol.
Meskipun Salah pernah menyatakan bahwa dia tidak menyukai label pemain nomor 9 karena gaya permainannya yang berbeda dengan penyerang konvensional, kenyataannya dia sering kali menjadi playmaker dan penyerang utama bagi Liverpool.
Pada usia 32 tahun, Salah masih memiliki kemampuan untuk bermain sebagai penyerang tengah. Bahkan, selama setahun terakhir, dia semakin menunjukkan peran sebagai playmaker yang mampu mencetak gol.
Tantangannya adalah memastikan rekan-rekan di lini depan juga bisa mencetak gol, karena penyerang Mesir itu tidak bisa terus-menerus menjadi satu-satunya ancaman gol bagi tim.
Dengan tujuh tahun pengabdian di Anfield, Salah tetap menjadi ancaman terbesar bagi lawan-lawannya. Menjadikannya lebih dekat dengan gawang bisa menjadi langkah strategis yang masuk akal.
Ini adalah rencana yang telah diterapkan oleh banyak pemain top sebelumnya, termasuk Cristiano Ronaldo, yang sering kali bermain lebih ke depan seiring bertambahnya usia.
Eksperimen ini, jika berhasil, dapat memberikan Liverpool opsi taktik baru yang lebih fleksibel. Apakah ini akan menjadi strategi jangka panjang atau hanya solusi sementara hingga para penyerang senior lainnya kembali masih harus dilihat.
Namun, jika Mohamed Salah terus mencetak gol seperti yang dia lakukan selama ini, peran barunya ini bisa menjadi lebih dari sekadar eksperimen. Arne Slot jelas memiliki tugas berat untuk mempersiapkan Liverpool menghadapi musim baru dengan berbagai tantangan yang ada.
Keberhasilan eksperimen ini bisa menjadi kunci bagi Liverpool untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Dukungan dari para fans juga akan sangat penting dalam menyambut setiap perubahan strategi dan pemain baru di tim.
Dengan pertandingan melawan Ipswich yang sudah di depan mata pada 17 Agustus, waktu akan segera membuktikan apakah eksperimen ini berhasil atau tidak. Namun, satu hal yang pasti, Liverpool akan selalu mengandalkan Salah sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai kesuksesan di musim mendatang.
Yuk join Channel Whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan informasi bola terkini! Klik di sini untuk bergabung!