Gilabola.com – Gabriel Martinelli mengungkapkan kekhawatiran besar terkait kondisi fisiknya usai laga Premier League antara Arsenal melawan Brentford, hanya beberapa hari sebelum partai penting Liga Champions melawan Real Madrid.
Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, Martinelli menjadi korban tekel keras dari kapten Brentford, Christian Norgaard, yang membuat banyak pihak di kubu Arsenal bereaksi keras.
Insiden terjadi di babak pertama ketika Martinelli ditekel dengan gaya scissor oleh Norgaard. Meskipun tekel tersebut terlihat berbahaya, wasit Simon Hooper hanya memberikan kartu kuning.
Keputusan itu memicu kemarahan pelatih Arsenal, Mikel Arteta, yang terlihat memprotes keras ke arah ofisial keempat. Arteta disebut meyakini bahwa tekel tersebut seharusnya diganjar kartu merah.
VAR sempat meninjau ulang insiden tersebut, namun tetap memutuskan bahwa kartu kuning sudah cukup. Bagi Martinelli, keputusan itu terasa tidak sepadan dengan potensi risiko yang dia alami.
Dalam wawancara pascalaga bersama Sky Sports, Martinelli mengaku bahwa andai kakinya berada di posisi yang sedikit berbeda saat insiden terjadi, dia bisa saja mengalami patah kaki.
Pemain asal Brasil itu juga menyampaikan bahwa Norgaard mengaku tidak berniat mencederai dirinya. Meskipun dia mempercayai penjelasan tersebut, Martinelli tetap menyatakan bahwa tekel itu bisa saja menyebabkan cedera serius.
Penyerang internasional Brasil itu menggambarkan bahwa dari sudut pandangnya, itu adalah pelanggaran yang sangat berbahaya dan layak diganjar kartu merah.
Reaksi di Luar Lapangan
Di sisi lain, Arteta tidak memberikan pernyataan langsung yang eksplisit. Dia hanya menegaskan bahwa reaksinya di pinggir lapangan sudah cukup menggambarkan perasaannya.
Sementara itu, pelatih Brentford, Thomas Frank, memberikan pandangan berbeda. Dia menyebut bahwa itu hanyalah opini Martinelli dan dirinya merasa keputusan wasit sudah tepat.
Pandangan dari luar lapangan juga datang dari pundit sepak bola Jamie Redknapp. Dia mengatakan bahwa meskipun tekel itu tidak tergolong pelanggaran yang biasanya diganjar kartu merah, tetapi tetap merupakan jenis tekel yang bisa membahayakan pemain.
Redknapp bahkan mengungkap bahwa dia sendiri pernah mengalami cedera berat akibat tekel dengan gaya serupa. Menurut Redknapp, saat pemain melakukan tekel dengan teknik menggunting, ada risiko tinggi lutut atau pergelangan kaki lawan terjepit dan bisa menyebabkan cedera panjang.
Dia menyebut bahwa itu bukan jenis tekel yang dilakukan oleh pemain yang berniat jahat, tetapi lebih kepada reaksi putus asa. Dia pun menambahkan bahwa meskipun tekel semacam ini belum diklasifikasikan sebagai pelanggaran berat dalam peraturan saat ini, mungkin ke depannya perlu ada evaluasi lebih lanjut.
Insiden ini datang di saat Arsenal sedang bersiap menghadapi leg kedua perempat final Liga Champions melawan Real Madrid di Bernabéu. Tim London utara itu memiliki keunggulan tiga gol dari leg pertama setelah mengalahkan juara bertahan dengan skor 3-0 di Emirates.