
Gilabola.com – Arsenal sepertinya benar-benar menemukan penerus Bukayo Saka — dan bocah ini digadang-gadang bakal jadi kapten masa depan klub. Dari akademi Hale End yang legendaris, muncul gelombang baru pemain muda berbakat yang siap mencetak sejarah, dan kali ini semua mata tertuju pada Myles Lewis-Skelly.
Hale End: Tempat Lahirnya Bintang Baru Arsenal
Akademi Hale End memang bukan FC Barcelona La Masia, tapi dalam satu dekade terakhir, tempat ini menjelma jadi pabrik bakat yang disegani di Inggris. Dari sanalah muncul Saka, Emile Smith Rowe, hingga generasi terkini seperti Ethan Nwaneri dan Max Dowman.
Dua nama terakhir bahkan sudah mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda dalam sejarah Premier League — Nwaneri debut pada usia 15 tahun 5 bulan, dan Dowman hanya terpaut dua bulan darinya. Mereka bukan sekadar pelengkap bangku cadangan. Dunia sepak bola Inggris sudah mulai membicarakan mereka sebagai generasi emas berikutnya.
Kilas Balik: Saat Bukayo Saka Muncul ke Permukaan
Kalau bicara pemain muda, sulit tak menyebut momen ketika Saka pertama kali mencuri perhatian dunia. Di bawah asuhan Unai Emery, bocah 17 tahun itu debut di ajang UEFA Europa League melawan FC Vorskla Poltava pada 29 November 2018.
Hanya beberapa minggu kemudian, ia menjadi starter melawan Qarabağ FK, lalu tampil di Premier League saat Arsenal menang 4-1 atas Fulham FC.
Menariknya, Saka dulu bukan langsung bersinar dari posisi sayap kanan seperti sekarang. Ia justru sempat bermain di bek kiri dan sayap kiri, bahkan 21 kali tampil di posisi itu.
Namun perlahan, permainannya berkembang dan kini ia menjadi salah satu winger kanan terbaik dunia. Ia sudah mengantongi dua gelar Pemain Terbaik Inggris, mencetak gol penting di Euro 2024, dan kini menjadi wajah utama klub.
Myles Lewis-Skelly: “Saka Baru” dari Hale End
Kini, tujuh tahun setelah Saka muncul, Hale End kembali melahirkan sosok yang digadang-gadang mengikuti jejaknya: Myles Lewis-Skelly.
Musim lalu, publik banyak membicarakan Nwaneri dan Dowman. Namun diam-diam, Lewis-Skelly justru melesat paling kencang. Meski posisi aslinya gelandang, ia bersinar ketika dipasang sebagai bek kiri menggantikan Riccardo Calafiori yang cedera. Usianya baru 18 tahun, tapi penampilannya begitu dewasa dan penuh ketenangan.
Lewis-Skelly bahkan masuk nominasi PFA Young Player of the Season dan tampil luar biasa saat Arsenal menembus semifinal UEFA Champions League. Dalam laga melawan Real Madrid CF di Santiago Bernabeu, legenda Premier League Rio Ferdinand sampai terkesima. “Saya minta maaf, dia benar 18 tahun? Terlalu tenang, luar biasa,” ujarnya.
Tantangan & Masa Depan Sang Calon Kapten
Meski begitu, jalan menuju puncak tidak selalu mulus. Dengan Calafiori sudah pulih, Lewis-Skelly belum juga mendapat kesempatan jadi starter di Premier League musim ini.
Thomas Tuchel — pelatih tim nasional Inggris — bahkan sempat mengingatkan bahwa menit bermain di level klub akan sangat menentukan peluangnya tampil di Piala Dunia mendatang.
Tapi jangan lupa, Saka pun dulu menunggu waktunya. Sama-sama berangkat dari posisi bek kiri, lalu menemukan tempat terbaiknya di sayap kanan. Banyak orang dalam di Arsenal percaya Lewis-Skelly punya potensi yang sama — bahkan mungkin lebih. Dia disebut sebagai calon “kapten masa depan” klub.
Perpindahan posisi ke lini tengah tinggal menunggu waktu. Dan saat momen itu tiba, semua percaya Lewis-Skelly akan benar-benar meledak, seperti Saka tujuh tahun lalu.