Newcastle, Everton, dan Crystal Palace sedang memantau situasi Kasey McAteer di Leicester City musim panas ini.
McAteer, 22 tahun, akan memasuki tahun terakhir kontraknya di King Power, tanpa kesepakatan baru hingga saat ini.
Ketiga tim Liga Inggris tersebut berlomba untuk merekrut pemain sayap itu dan memperkuat lini depan mereka menjelang musim 2024-25.
McAteer membuat 23 penampilan untuk Leicester, dengan 13 kali menjadi starter, dalam musim mereka menjuarai Championship, mencetak enam gol.
Mantan CEO Everton Keith Wyness mengatakan kepada media Ingrgis bahwa Leicester akan kehilangan beberapa pemain kunci termasuk McAteer karena mereka ingin menyeimbangkan keuangan musim panas ini.
Leicester didakwa melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan dan sekarang menghadapi pengurangan poin setelah promosi mereka ke Liga Premier.
Bintang jebolan akademi seperti McAteer akan menjadi yang terdepan dalam penjualan mereka musim panas ini karena banderol yang lebih tinggi dapat mereka hasilkan.
Setelah bergabung dengan akademi klub pada usia delapan tahun, any exit deal untuk pemain sayap itu akan menghasilkan keuntungan bersih pada laporan keuangan di King Power.
Ketiga tim Liga Premier bisa memanfaatkan situasi ini dengan mengajukan tawaran awal.
Crystal Palace khususnya memiliki sejarah kuat merekrut pemain dari klub Championship seperti yang terlihat dengan perkembangan Eberechi Eze, Michael Olise dan Adam Wharton dalam beberapa tahun terakhir.
Everton juga terkena pengurangan poin akibat pelanggaran PSR musim ini, dengan situasi keuangan di Goodison Park yang genting.
Sementara itu, Newcastle menghadapi masalah keuangan serupa dan mungkin harus menjual pemain untuk diinvestasikan kembali musim panas ini, seperti yang diungkapkan Football Insider, meskipun minat terhadap McAteer dari kedua klub tetap kuat.
Dalam berita lain, Aston Villa akan membuka pembicaraan untuk merekrut kembali Ross Barkley.