Gila Bola – Antonio Conte akan bersyukur sudah terlanjur pergi dari London. Nasib Tottenham Hotspur sama sekali tidak terlihat cerah jelang akhir musim Liga Inggris ini. Mereka tertinggal satu gol jelang akhir, berhasil membalas, namun kemudian tertidur pada masa injury time lawan Bournemouth.
Son Heung-min membuka skor pada menit 13, hasil assist Ivan Perisic, sebelum disamakan oleh Matias Vina. Bournemouth kemudian berbalik unggul melalui gol Dominic Solanke, memanfaatkan pertahanan ceroboh Spurs, saat assist malah diberikan secara gratis oleh Arnaut Danjuma.
Bola yang bergulir mendekati kotak enam meter itu kemudian dicongkel sedikit oleh Solanke melewati Cristian Romero dan mengecoh kiper Hugo Lloris di sisi tiang jauh.
Arnaut Danjuma membalaskan kesalahannya dengan gol pada menit 88, namun penderitaan belum berakhir. Saat semua orang mengira laga akan usai imbang, pemain pengganti Dango Ouattara mencetak gol ketiga bagi timnya, yang sampai dua laga silam masih berada di zona degradasi.
Mengapa Ini Adalah Hasil Sangat Buruk Bagi Tottenham?
Karena sisa laga-laga mereka sampai akhir musim adalah laga-laga sulit. Hampir seluruhnya. Diawali dengan tandang ke Newcastle United, kemudian menjamu Manchester United dan tandang ke Liverpool, sebelum menjamu Crystal Palace yang sedang bagus-bagusnya, dengan Aston Villa, Brentford dan Leeds United adalah tiga lawan terakhir musim 2022/23 ini.
Bournemouth seharusnya menjadi satu dari dua atau tiga tim yang bisa mereka perah tiga poin atasnya, selain Leeds United, yang saat ini menempati posisi 16. Siapa satu lagi? Aston Villa? Skuad Unai Emery itu bahkan baru menang 3-0 beberapa jam lalu pada Sabtu malam (15/4) atas tim kuat Newcastle.
Jadi, bisa dikatakan hanya ada jalan menuruni bukit setelah kekalahan lawan Bournemouth ini, dibandingkan perbaikan. Jika mereka meraih 10 atau 11 poin dari tujuh laga sisa, itu sudah sangat bagus. Meraih 21 poin sepertinya mimpi di siang hari bolong.
Motivasi Kuat Dari Calon Lawan-lawan Tottenham
Manchester United dan Newcastle adalah dua tim yang sedang ingin menjaga peluang lolos ke Liga Champions. Liverpool sedang berusaha menyelamatkan musim mereka untuk tidak terperosok makin dalam.
Sementara itu Crystal Palace sedang bagus-bagusnya dengan tiga kemenangan beruntun di bawah Roy Hodgson, usai gagal menang sejak awal 2023 di bawah manajer lama Patrick Vieira.
Aston Villa di bawah Unai Emery sedang mengincar kelolosan ke kompetisi Liga Europa. Jadi, mungkin tim yang tersisa yang tidak memiliki motivasi cukup kuat hanya Leeds United dan Brentford.