Thomas Frank tidak melihat dirinya sebagai pengganti potensial bagi Graham Potter di Brighton usai kepergian sang manajer ke Chelsea.
Thomas Frank menegaskan dia memiliki urusan yang belum selesai di Brentford di tengah hubungan dengan peran yang baru kosong di rival Premier League Brighton yang ditinggal Graham Potter ke Chelsea, seperti diberitakan via Sky Sports.
Manajer berusia 47 tahun itu telah dikonfirmasi sebagai bos baru The Blues dengan kontrak lima tahun di Stamford Bridge dan menggantikan manajer lama Thomas Tuchel yang dipecat hanya beberapa jam usai kekalahan timnya dari Dinamo Zagreb di laga pembuka fase grup Liga Champions.
Kekosongan di kursi manajerial di Stadion Amex kemudian membuat nama Thomas Frank disebut-sebut sebagai salah satu kandidat untuk menggantikan Graham Potter, apalagi bos Brentford itu sudah teruji dengan membawa timnya promosi ke Premier League pada tahun 2021 dan kemudian finish di urutan ke-13 yang cukup mengesankan di musim debut mereka di kasta tertinggi Liga Inggris.
Namun dalam konferensi persnya jelang pertandingan The Bees melawan Southampton pada akhir pekan, juru taktik berusia 48 tahun itu menolak pembicaraan untuk menjadi pelatih baru Brighton karena dia punya urusan yang belum selesai di klubnya sekarang.
Dia mengatakan, “Saya sangat bahagia di sini di Brentford. Banyak urusan yang belum selesai yang harus dilakukan di sini. Kami telah memulai musim dengan baik dan potensi besar di klub, jadi itulah fokus saya dan fokus saya adalah pada pertandingan melawan Southampton.”
Thomas Frank kemudian mengatakan bahwa dia ikut bahagia untuk Graham Potter yang terpilih untuk menjadi bos baru di Chelsea ketimbang nama-nama elit lain di Eropa seperti Mauricio Pochettino dan Zinedine Zidane.
Dia menambahkan, “Saya sangat senang untuk Graham bahwa dia mendapat kesempatan di klub seperti Chelsea. Pilihan yang mudah adalah memilih (Mauricio) Pochettino atau (Zinedine) Zidane, tanpa rasa tidak hormat.”