Manajer Leicester City Brendan Rodgers mengakui bahwa bek tengah timnya Wesley Fofana dihukum setelah dia mogok untuk bermain bagi tim karena ingin mendorong kepindahannya ke Chelsea di jendela transfer musim panas ini, seperti yang diberitakan via Metro.
Bek Prancis berusia 21 tahun itu menjadi target transfer serius bagi manajer Thomas Tuchel yang bertekad untuk terus memperkuat barisan pertahanan timnya yang kehilangan Andreas Christensen dan Antonio Rudiger dan baru mendatangkan Kalidou Koulibaly dari Napoli.
Sayangnya bahwa tiga pendekatan mereka untuk Wesley Fofana ditolak oleh Leicester City, meski di tawaran terakhir mereka bahkan mengajukan proposal mencapai Rp 1,22 Trilyun, dengan rincian Rp 1,05 Trilyun sebagai pembayaran awal plus Rp 175 sebagai bonus.
Melihat tawaran besar untuk dirinya ditolak, Wesley Fofana kemudian bertindak dengan absen dari sesi latihan menjelang kekalahan timnya dari Southampton di pertandingan akhir pekan di Premier League, dengan dia sama sekali tidak tersedia di pertandingan itu.
Leicester City dikabarkan bertahan dengan biaya lebih dari Rp 1,5 Trilyun untuk bek mereka dan sekarang manajer Brendan Rodgers mengakui bahwa bek Prancis 21 tahun timnya harus berlatih bersama tim U-21 setelah dia memaksa kepindahannya ke Chelsea.
Dia mengatakan, “Sebuah tawaran telah masuk dan telah ditolak. Itu akan menjadi keputusan klub. Ini pada akhirnya berada di luar keputusan saya, ketika dia pergi, berapa harganya, dan apakah klub dapat menemukan kesepakatan.”
“Dari perspektif sepak bola, jika itu terjadi, lebih cepat lebih baik, karena itu memungkinkan kami untuk melakukan beberapa pekerjaan. Klub sadar seiring berjalannya waktu bahwa itu menjadi lebih sulit tetapi penilaian harus dipenuhi agar pimpinan dan anggota dewan lainnya bahagia. Dia tidak berlatih dengan tim utama. Dia berlatih dengan U-21 sehingga dia bisa mendapatkan kebugaran sepak bola dan terus bekerja.”