Brendan Rodgers bisa menjadi manajer Liga Inggris ketiga yang dipecat usai kekalahan telak Leicester City 6-2 di Tottenham Hotspur, dengan Son Heung-min berperan besar dalam pemecatan tersebut dengan tiga golnya.
Skor 6-2 itu menyebabkan si Rubah Biru semakin terbenam di dasar klasemen sementara Premier League dengan enam kekalahan dan satu hasil imbang, poin satu. Tapi yang paling mencolok mata adalah selisih gol Leicester: 22 kebobolan dan memasukkan 10.
Sepanjang sejarah Liga Inggris, the Foxes kini menjadi tim paling buruk dengan jumlah 22 gol kemasukan dari tujuh laga awal musim. Bolton Wanderers adalah tim terburuk berikutnya dengan 21 gol dari tujuh laga perdana musim 2011/12. Setelah itu tiga tim pernah memiliki 20 gol kemasukan setelah tujuh pertandingan: Derby County, Southampton dan Watford.
Scott Parker dari Bournemouth adalah manajer pertama Liga Inggris yang diberhentikan dari posisinya usai kekalahan 9-0 di Liverpool. Kemudian Thomas Tuchel dipecat pemilik baru Chelsea setelah penampilan buruk awal musim. Kini Rodgers menjadi kandidat terkuat berikutnya yang akan diperintahkan untuk pergi.
Seperti Anda tahu dari laporan hasil pertandingan, Son Heung-min baru dimasukkan pada menit 59 tetapi kemudian mengamuk dan mencetak tiga gol beruntun dalam selisih 14 menit, diawali pada menit 73 dan diakhiri pada menit 87.
Rodgers akan dinilai bersalah tidak mampu membangkitkan semangat timnya setelah tertinggal gol Rodrigo Bentancur pada awal paruh kedua yang mengubah papan skor menjadi 3-2, sebelum di bintang Korea Selatan mencetak hat-trick.
Leicester juga kebobolan dua gol dari situasi sepak pojok, gol pertama dari Harry Kane dan gol kedua dari Eric Dier, seluruhnya dengan sundulan kepala.