Gila Bola – Chelsea dan Manchester City dihadapkan pada ancaman yang serius terkait pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang bisa mengakibatkan mereka dikeluarkan dari Premier League.
Hal ini menjadi sorotan setelah kasus pelanggaran FFP yang melibatkan Nottingham Forest (dikurangi 4 poin) dan Everton (dikurangi 6 poin) serta tuduhan yang dihadapi oleh kedua klub besar tersebut.
Manchester City menghadapi sebanyak 115 dakwaan terkait pelanggaran FFP yang akan disidangkan pada musim gugur mendatang, yang membuat klub berada dalam sorotan dalam setahun terakhir.
Sementara itu, Chelsea juga berpotensi menghadapi masalah serius mengingat kebiasaan mereka dalam belanja besar-besaran, terutama jika penjualan besar tidak dilakukan pada musim panas ini.
Komisi yang memberlakukan pengurangan poin terhadap Nottingham Forest secara tegas menyatakan dalam dokumen tertulis sebanyak 52 halaman bahwa sanksi yang tersedia untuk pelanggaran serius dapat mencakup pengusiran dari Premier League.
Ini memberikan gambaran yang cukup jelas tentang tingkat keseriusan potensi pelanggaran yang dihadapi oleh Manchester City dan Chelsea, yang punya dugaan pelanggaran jauh lebih banyak dari Everton dan Nottingham.
Robert Glancy KC, Mark Hovell, dan Steve Holt, para ahli hukum olahraga serta akuntansi yang terlibat dalam kasus ini, menegaskan bahwa sanksi yang mungkin diterapkan berkisar dari peringatan hingga pengusiran dari liga.
Mereka menyoroti bahwa jika pelanggaran dianggap “besar”, maka kemungkinan sanksi yang sangat berat seperti pengusiran menjadi lebih mungkin, di mana mereka bisa terdegradasi dari liga.
Kasus ini telah menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan dampak yang akan dirasakan oleh City dan Chelsea jika terbukti bersalah. Beberapa komentator bahkan telah mengemukakan dugaan bahwa City bisa menghadapi penurunan drastis hingga terdegradasi ke liga yang lebih rendah jika terbukti bersalah.
Namun, manajer Manchester City, Pep Guardiola, telah menegaskan bahwa klubnya tidak bersalah dan bersumpah akan tetap bertahan bahkan jika klub itu dijatuhi sanksi dan terdegradasi ke League One.
Namun demikian, transfer Timeo Whisker, seorang pemain sayap berbakat berusia 15 tahun, oleh Manchester City menunjukkan bahwa klub tersebut masih aktif dalam aktivitas transfernya. Pembelian ini menambah kekuatan skuat muda City, meskipun klub tersebut menghadapi tekanan dari tuduhan FFP yang sedang mereka hadapi.
Semua ini menciptakan ketegangan dan ketidakpastian di antara penggemar dan pihak klub tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya, mengingat sudah adanya hukuman bagi klub ‘kecil’ seperti Everton dan Nottingham.
Bagi Manchester City dan Chelsea, penerapan hukuman berat seperti pengusiran dari Premier League bisa mengubah lanskap sepakbola Inggris secara signifikan dan memengaruhi masa depan kedua klub tersebut.