Gila Bola – Sebagian orang mengkritik Paris Saint-Germain karena merusak harga pasar pemain ketika menebus klausul rilis Neymar dari Barcelona senilai Rp 3,4 Trilyun, tapi sebagian lainnya tahu bahwa Chelsea sesungguhnya yang sudah lama mengakibatkan inflasi harga pemain sejak mereka diakuisisi Roman Abramovich.
Bahkan sekarang The Blues yang memegang rekor di Premier League untuk pembelian kiper termahal senilai Rp 1,4 Trilyun untuk Kepa Arrizabalaga dari Athletic Bilbao, pembelian striker termahal senilai hampir Rp 2 Trilyun untuk Romelu Lukaku dan sekarang pembelian bek sayap termahal dunia usai mengakuisisi Marc Cucurella dari Brighton.
Sementara Manchester City keberatan untuk membayar harga Rp 902 Milyar dari harga yang diminta The Seagulls, Chelsea secara mengejutkan berani membayar Rp 992 Milyar untuk pemain timnas Spanyol itu, dan itu belum termasuk bonus yang bisa mencapai Rp 126 Milyar.
Sontak saja transfer itu mengundang kritikan tajam, kali ini dari Martin Keown yang menilai bahwa Marc Cucurella tampak seperti pembelian panik bagi The Blues, terutama mungkin setelah kegagalan mereka untuk mengontrak Matthijs de Ligt dan Jules Kounde, seperti berita dari Talksport.
“Chelsea telah keluar dan membayar hampir Rp 1 Trilyun untuk Cucurella, saya pikir itu tidak masuk akal,” kata Martin Keown kepada Talksport. “Ini jumlah uang yang luar biasa. Saya pikir itu terlalu banyak. Cucurella, dengan kualitas seperti dia, saya pikir masih ada pemain di luar sana yang lebih baik. Untuk membayar uang sebanyak itu dengan Ben Chilwell masih ada, [Marcos] Alonso masih ada. Rasanya seperti pembelian panik.”
Mantan Arsenal itu kemudian menambahkan tentang peluang empat besar The Blues, “Jika Anda melihat musim lalu, jika saya harus mengatakan tentang empat tim teratas, jika ada satu yang bisa keluar dari empat besar, itu bisa jadi Chelsea.”