Gila Bola – Semula terlihat sebagai calon kekalahan pertama Arsenal, namun gol balasan dari Declan Rice dan kemudian gol kedua dari Leandro Trossard memastikan skuad Mikel Arteta itu tetap tidak terkalahkan.
Chelsea dengan demikian menunjukkan kerapuhan mereka di lini belakang dan ini sekaligus menjadi pameran dari determinasi tim merah kota London itu, setelah mereka tertinggal lebih dulu melalui gol sepakan penalti Cole Palmer menit ketujuh, disusul gol Mykhailo Mudryk awal paruh kedua.
Meskipun ada injury time sebanyak delapan menit, kedua tim gagal menemukan gol ketiganya dan skor akhir 2-2 pada Minggu dinihari (22/10) di Stamford Bridge.
Chelsea Gagal Jaga Keunggulan Mereka
Mauricio Pochettino akan bertanya-tanya apa yang salah setelah mereka unggul cepat dari sepakan penalti Cole Palmer, yang dijatuhkan wasit setelah sebuah pelanggaran handball menerpa satu pemain the Gunners dalam sebuah situasi sepak pojok.
The Blues bahkan menjauhkan jarak pada awal babak kedua dari gol pemain Ukraina Mykhailo Mudryk.
Arteta melakukan tiga pergantian pada awal paruh kedua itu, yang sepertinya berperan besar dalam gol-gol balasan Arsenal.
Takehiro Tomiyasu masuk guna menggantikan Oleksandr Zinchenko, selain Eddie Nketiah untuk Gabriel Jesus, serta Emile Smith Rowe mengisi posisi Jorginho.
Declan Rice kemudian mencetak gol balasan pertama pada menit 77, sebelum Leandro Trossard yang masuk sebagai pemain pengganti melesakkan gol kedua dan menyamakan skor 2-2.
Dampak Hasil Imbang Ini Bagi Arsenal dan Chelsea
Sudah jelas tim biru merupakan pihak yang paling kecewa di sini. Sebuah laga gengsi Derby London Utara seharusnya bisa menjadi kemenangan, tapi akhirnya hanya berujung satu poin.
Chelsea seharusnya bisa melompat ke posisi delapan, tetapi akhirnya hanya puas di urutan sembilan klasemen sementara.
Demikian juga the Gunners seharusnya bisa menguasai puncak klasemen sementara Liga Inggris, dipaksa puas dengan urutan kedua di bawah Manchester City, kalah selisih gol.