Gila Bola – Declan Rice, manusia 2 Triliun rupiah yang didatangkan dari West Ham, menjadi penyelamat Arsenal dalam big match Liga Inggris kontra Manchester United, mencetak gol pada menit 96, sebelum disusul gol Gabriel Jesus menit 101. The Gunners menang 3-1!
Skor sampai dengan menit 90 dan masa injury time masih bertahan 1-1 setelah gol dari penyerang Setan Merah Marcus Rashford dibalaskan oleh kapten the Gunners Martin Odegaard selang 1 menit dan 51 detik kemudian.
Namun beruntung Declan Rice menyambar sebuah umpan dari Bukayo Saka untuk gol kedua Arsenal melewati kiper Andre Onana dan disusul lima menit kemudian oleh gol Jesus dengan bantuan Fabio Vieira.
Arsenal sepertinya memainkan strategi berbeda untuk paruh kedua permainan, mencari gol kemenangan, tetapi pasukan Erik ten Hag sepakat untuk bertahan secara lebih kuat. Sang pelatih Belanda bahkan menurunkan egonya dan meminta Harry Maguire untuk masuk ke lapangan. Semua demi satu poin.
Man United Buang Dominasi Bola, Pilih Amankan Satu Poin
Skor 3-1 tidak mencerminkan jalannya pertandingan di Emirates Stadium ini dengan laga berjalan secara berbeda antara kedua babak. Jika pada 45 menit pertama Red Devils lebih dominan maka sepertinya itu tidak penting lagi untuk babak kedua permainan.
Dominasi bola Man United selama babak pertama mencapai 56 persen dengan angka harapan gol atau xG mencapai 0,27. Bandingkan itu dengan tuan rumah Arsenal yang kebagian 44 persen penguasaan bola dan angka xG 0,89. Sama-sama hanya memiliki satu serangan tepat sasaran.
Apa artinya itu? Artinya serangan the Gunners yang dimulai dari sisi kiri dan melibatkan Gabriel Martinelli, Eddie Nketiah dan Kai Havertz serta berujung sepakan Odegaard memang seharusnya masuk menjadi gol.
Lain halnya dengan assist panjang dari Christian Eriksen yang sampai ke Marcus Rashford dan berakhir dengan sepakan melengkung ke sisi kiri gawang Aaron Ramsdale, seharusnya masih bisa dicegah masuk.
Babak kedua, Red Devils menyerahkan dominasi bola pada tuan rumah. Hanya 35 persen angka penguasaan bola tim tamu, yang turun dengan seragam mirip Newcastle, putih corak belang-belang hijau gelap, mirip hitam.
Arsenal memiliki 65 persen dominasi bola, melepaskan 11 kali percobaan gol berbanding tujuh milik Man United. Jumlah serangan tepat sasaran EMPAT berbanding satu!
Adegan Kai Havertz Jatuh Akan Jadi Pembahasan Besar Besok Pagi
Namun diskusi besar akan berpusat pada adegan Kai Havertz terjatuh di dalam kotak penalti Man United setelah dipepet oleh Casemiro di sisi kanan dan Aaron Wan-Bissaka sebelah kirinya.
Adegan menit 59 yang semula diganjar hadiah penalti oleh wasit Anthony Taylor itu kemudian dibatalkannya setelah melihat layar VAR. Adegan di layar memperlihatkan tumit Havertz terkena sentuhan salah satu pemain United. Mungkin Casemiro. Ada kontak, tetapi tidak cukup keras untuk diganjar penalti.
Selain itu dibatalkannya gol Alejandro Garnacho pada menit 88 juga akan menjadi pembahasan keras esok pagi. Ada keputusan dari wasit bahwa itu sudah lebih dulu didahului offside. Batal deh kemenangan Man United.
Apakah wasit Taylor mencoba bersikap adil? Setelah membatalkan penalti Arsenal, ia juga membatalkan gol Garnacho. Adil itu penting, tapi dalam kasus ini bikin pening, dan menjerumuskan.
Pendukung kedua tim pasti merasa kurang enak setelah melihat ada tambahan waktu DELAPAN MENIT di akhir masa normal, guna mengkompensasikan semua upaya membuang-buang waktu! Dan benar saja Declan Rice bikin gol menit 96 dan Jesus menambahkan gol ketiga Arsenal menit 101.
Dengan hasil ini ini maka Arsenal naik ke posisi kelima klasemen sementara dengan 10 poin, Man United tertahan di ranking 11 dengan enam poin.