Enzo Maresca Minta Maaf Usai Kemenangan Chelsea Bikin Ange Postecoglou Dipecat

Gilabola.comEnzo Maresca mengungkapkan rasa simpatinya kepada Ange Postecoglou yang dipecat hanya beberapa menit setelah Nottingham Forest takluk 0-3 dari Chelsea di City Ground.

Kekalahan itu memperpanjang rekor tanpa kemenangan Postecoglou dalam delapan pertandingan dan mengakhiri masa tugasnya yang bahkan belum genap enam minggu.

Kekalahan dari Chelsea menjadi pukulan terakhir bagi manajemen Forest. Pemilik klub Evangelos Marinakis bahkan meninggalkan tribun saat timnya masih tertinggal 0-2, dan pemecatan Postecoglou diumumkan hanya 19 menit setelah peluit akhir berbunyi.

Forest sebenarnya tampil cukup menjanjikan di babak pertama, namun segalanya berubah drastis dalam enam menit awal babak kedua. Josh Acheampong membuka keunggulan Chelsea lewat sundulan, disusul tendangan bebas Pedro Neto yang tak mampu ditepis Matz Sels.

Penderitaan tim tuan rumah bertambah ketika Reece James menuntaskan umpan sepak pojok untuk memastikan kemenangan 3-0. Hasil itu sekaligus memperpanjang catatan buruk Forest menjadi empat kekalahan beruntun di semua kompetisi.

Maresca mengatakan dirinya tidak sempat berbicara langsung dengan Postecoglou usai pertandingan. Dia menyebut merasa kasihan kepada koleganya itu, namun menegaskan bahwa kegagalan meraih kemenangan adalah risiko yang harus diterima setiap pelatih. Menurutnya, sepak bola tetaplah bisnis yang keras.

Pelatih asal Italia itu juga menghadapi persoalan lain di timnya setelah Malo Gusto menerima kartu merah kedua di babak akhir. Pelanggaran terhadap Neco Williams membuat Chelsea kini telah mengoleksi empat kartu merah musim ini.

Meski begitu, Maresca menilai hal tersebut bukan masalah besar. Dia menyebut Gusto bisa menghindari kartu kedua, tetapi juga menilai tindakan itu sebagai bentuk semangat untuk mempertahankan clean sheet. Baginya, semangat para pemain untuk tidak kebobolan lebih berarti daripada insiden kartu merah itu sendiri.

Dia menambahkan bahwa timnya harus belajar dari kesalahan disiplin semacam itu, tetapi tetap menilai motivasi pemainnya sudah berada di jalur yang tepat. Menurutnya, para pemain menunjukkan keinginan kuat untuk menjaga keunggulan sampai akhir laga.

Pertandingan melawan Forest juga menjadi momen bagi Maresca menonton dari tribun, setelah dia menjalani hukuman larangan mendampingi tim karena perayaan berlebihan dalam laga kontra Liverpool sebelumnya.

Pelatih berusia 45 tahun itu mengaku tidak nyaman berada jauh dari area teknis. Dia menyebut lebih suka berada di pinggir lapangan untuk memimpin secara langsung. Namun, dia tetap puas melihat bagaimana timnya bereaksi setelah jeda babak pertama.

Maresca menjelaskan bahwa pesan utamanya di ruang ganti adalah memperbaiki permainan saat menguasai bola. Dia menilai tim tampil disiplin tanpa bola, tetapi terlalu ceroboh dalam membangun serangan.

Menurutnya, Chelsea sempat tampil kurang tajam pada babak pertama, namun berhasil memperbaiki tempo permainan di babak kedua. Dia menilai para pemain menunjukkan fokus dan efisiensi yang jauh lebih baik untuk mengamankan kemenangan penting tersebut.

IKLAN