Erik ten Hag: Kemarahan di Babak Pertama Memicu Kebangkitan Manchester United!

Gilabola.com Manchester United akhirnya kembali meraih tiga poin penting setelah menghadapi Brentford di Old Trafford. Dalam pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (19/10) malam WIB, tim asuhan Erik ten Hag berhasil bangkit dari ketertinggalan berkat gol dari Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund.

Kemenangan ini menjadi momen yang signifikan setelah serangkaian hasil buruk yang menimpa United di Premier League. Pertandingan ini menjadi pertemuan kedua berturut-turut di mana Brentford, yang dilatih oleh Thomas Frank, unggul lebih dahulu atas United.

Jika musim lalu Scott McTominay menjadi pahlawan kemenangan, kali ini Garnacho dan Hojlund yang menjadi sosok krusial dalam membalikkan keadaan. Sebelum gol penyeimbang Garnacho, United telah melalui lebih dari 300 menit tanpa mencetak gol di Premier League, sebuah statistik yang cukup mengkhawatirkan.

Kemenangan ini memberikan suntikan kepercayaan diri jelang pertandingan penting di Liga Europa melawan Fenerbahce pada Kamis mendatang. Meskipun kemenangan atas Brentford tidak sepenuhnya meyakinkan, pada tahap ini hasil lebih penting dibandingkan penampilan. Kebangkitan United, yang terjadi di babak kedua, menjadi cerita utama dari pertandingan ini.

Erik ten Hag Ungkap Sumber Kemarahannya

Erik ten Hag tak menutupi kekesalannya terkait gol pembuka Brentford yang dicetak oleh Ethan Pinnock beberapa saat sebelum jeda babak pertama. Gol ini terjadi setelah bek Matthijs de Ligt dikeluarkan dari lapangan untuk mendapatkan perawatan akibat cedera kepala.

Manchester United merasa dirugikan karena tidak diizinkannya De Ligt kembali ke lapangan untuk bertahan dari situasi tendangan sudut yang berujung pada gol Brentford.

Dalam pernyataannya setelah pertandingan, Ten Hag mengungkap bahwa kemarahan yang muncul di babak pertama memicu kebangkitan tim di babak kedua.

Dia menilai bahwa United sebenarnya mengendalikan permainan, dan merasa bingung mengapa De Ligt tidak diizinkan masuk kembali meskipun darahnya sudah kering. Hal ini, menurut Ten Hag, menjadi momen krusial karena Brentford sangat berbahaya dalam situasi bola mati.

Namun, Ten Hag memuji semangat juang dan tekad para pemainnya yang akhirnya berhasil mencetak dua gol berkualitas di babak kedua. Dia menegaskan bahwa statistik menunjukkan United bermain sepak bola dengan baik, tetapi belum cukup efektif dalam mencetak gol, hingga akhirnya mereka berhasil memecahkan kebuntuan di pertandingan tersebut.

Dukungan Fans Untuk Ferguson

Absennya Sir Alex Ferguson di Old Trafford pada pertandingan Sabtu lalu juga menjadi perhatian. Ferguson diketahui memilih untuk menyaksikan pertandingan Aberdeen melawan Celtic, tim yang pernah ia latih di masa lalu.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa kontrak Ferguson sebagai duta besar Manchester United akan segera berakhir, yang memunculkan spekulasi terkait masa depannya di klub.

Meskipun Ferguson tidak hadir, sebagian besar pendukung United tetap memberikan dukungan kepada mantan manajer legendaris tersebut. Nyanyian “Setiap orang dari kita mencintai Alex Ferguson” terdengar jelas di stadion selama pertandingan berlangsung, menunjukkan bahwa sosok Ferguson tetap dicintai oleh para penggemar, meski ia tidak terlibat langsung dalam aktivitas tim saat ini.

Fletcher Kritik Pengadil Pertandingan

Selain kemarahan Erik ten Hag, pelatih Darren Fletcher juga tidak dapat menyembunyikan rasa frustrasinya selama jeda pertandingan. Fletcher dikabarkan melampiaskan amarahnya kepada wasit keempat, Gavin Ward, atas keputusan-keputusan yang dianggap merugikan timnya.

Rasa kecewa juga dirasakan oleh Ten Hag dan asistennya, Ruud van Nistelrooy, terutama terkait insiden yang memaksa De Ligt keluar dari lapangan. Namun, meskipun insiden ini membuat suasana tegang, pada akhirnya United mampu bangkit di babak kedua dan mengamankan tiga poin.

Bagi Fletcher, kemenangan ini terasa lebih istimewa karena putranya, Jack Fletcher, masuk dalam skuad pada hari pertandingan tersebut. Meski Jack tidak diturunkan, kehadirannya di bangku cadangan menunjukkan bahwa Ten Hag telah memberi perhatian pada performanya di EFL Trophy pada bulan Agustus lalu.