Gila Bola – Everton tadi malam menang 3-0 atas Newcastle United, yang sebelum ini menang 1-0 atas Manchester United, yang menang atas the Toffees 3-0. Menampilkan ciri khas Premier League yang saling mengalahkan.
Pasukan Sean Dyche untuk pertama kalinya, usai kena hukuman pengurangan 10 poin, berhasil keluar dari zona degradasi usai mencatatkan kemenangan tiga gol atas skuad Eddie Howe.
Tiga gol itu dicetak oleh Dwight McNeil pada menit 79, lalu satu gol lagi disarangkan Abdoulaye Doucoure empat menit sebelum bubaran, saat tim tamu mencoba mencari gol penyama kedudukan. Memasuki masa injury time, satu gol lagi datang dari pemain Portugal, Beto. Skor akhir 3-0!
Dengan hasil ini the Toffees berhasil keluar dari zona merah dengan koleksi 10 poin dan kini duduk di posisi 17, satu poin dan satu posisi di atas Luton Town.
Ini sebenarnya merupakan hasil yang aneh dan sedikit di luar nurul karena Everton kalah dari Manchester United 0-3 pada 26 November lalu, sementara skuad Erik ten Hag pada gilirannya juga kalah 1-0 di kandang Newcastle pada 3 Desember kemarin.
Logikanya, Alexander Isak dan rekan-rekannya seharusnya bisa dengan mudah menaklukkan Everton. Nggak tuh. Malah kalah dengan tiga gol lawan tim biru.
Everton Membuang Terlalu Banyak Peluang Selama 90 Menit
Hanya setelah melihat data pertandingan di Goodison Park ini, Anda akan paham betapa tuan rumah membuang-buang banyak peluang. Satu PR yang masih tersisa bagi pelatih Sean Dyche.
Angka xG atau peluang gol Everton sebelum terjadinya dua gol tersebut, sudah berada di atas 2.00, menandakan banyak sekali peluang yang seharusnya sudah berujung gol ke gawang Martin Dubravka.
Bahkan angka xG setelah unggul 3-0 dan permainan memasuki menit-menit terakhir injury time, malah menunjukkan angka 3.12 yang berarti tiga gol dari McNeil dan Doucoure serta Beto sedikit di luar perkiraan.
Fans Everton Manfaatkan Laga Untuk Melancarkan Protes
Laga Everton vs Newcastle diwarnai kemarahan fans the Toffees. Pendukung tim tuan rumah memanfaatkan laga pada Jumat dinihari (8/12) itu untuk menyuarakan protes mereka terhadap hukuman pengurangan 10 poin yang dijatuhkan untuk pelanggaran financial fair play.
Hukuman pengurangan 10 poin yang dijatuhkan sebelum jeda internasional November kemarin, menyebabkan tim biru kota Liverpool itu terjerembab ke zona degradasi.
Setidaknya suara protes mereka sudah terdengar ke seluruh dunia. Spanduk di dalam stadion itu berbunyi, “Di mana ada kekuasaan, kerakusan dan uang … di situlah ada korupsi.” Tulisan dalam spanduk itu terdengar sangat akrab dengan kita, akhir-akhir ini.