Gilabola.com – Kita akan membahas fakta-fakta kekalahan pertama Manchester City di ajang Premier League dan kekalahan keduanya di semua kompetisi saat pasukan Gary O’Neil menaklukkan mereka 2-1, tadi malam.
Pedro Neto tidak berniat mencetak gol saat ia mengirimkan umpan tarik ke Matheus Cunha di tengah kotak, namun bola memantul di kaki pemain sesama Portugal Ruben Dias dan menjadi gol pertama kontra Manchester City.
Ada setidaknya tiga kesalahan yang dilakukan anak-anak Pep Guardiola sampai mereka bisa menderita dua kekalahan beruntun di semua kompetisi, usai disingkirkan Newcastle United di ajang Carabao Cup pada pertengahan pekan.
Man City Favorit di Molineux Stadium
Setelah memenangkan enam laga pertama musim 2023/24, Man City menjadi favorit untuk menang pada pekan ketujuh di Molineux Stadium ini. Status favorit melawan tim sebuah urutan 16 sangat membahayakan psikologi anak-anak Pep Guardiola. Itulah kesalahan pertamanya.
City melepaskan 23 serangan dan delapan di antaranya terarah tepat sasaran ke gawang Jose Sa, hanya satu yang berujung gol dan itu pun dari situasi bola mati, tendangan bebas Julian Alvarez pada menit 58.
Skuad sang juara bertahan sepertinya menganggap remeh tim tuan rumah dan tidak bermain kreatif di depan gawang Wolves saat para pemain depan mereka kehilangan ketajamannya. Termasuk Erling Haaland.
Untuk sekedar menggambarkan betapa tumpulnya lini depan City, mereka selalu mencetak dua gol atau lebih ke gawang lawan dalam beberapa pekan terakhir. Satu-satunya kesempatan itu gagal terjadi adalah ketika menghadapi Newcastle United pada 20 Agustus 2023, menang hanya dengan satu gol saja.
City bahkan menang 5-1 melawan Fulham, tim yang kini berada di posisi 11 klasemen sementara Liga Inggris. Sedangkan Wolves sebelum kick-off di Molineux menduduki urutan 16.
Wolves Sabar Menantikan Kesalahan Man City
Hal kedua ini bukan kesalahan tim tamu, tetapi lebih merupakan kelebihan tuan rumah. Skenario yang dibangun oleh Gary O’Neil adalah, main sabar, membiarkan Manchester City menguasai bola dan menunggu saat yang tepat guna melakukan serangan balik. Tidak mungkin tidak terjadi kesalahan oleh para pemain tim tamu.
Hal itu terjadi saat pertandingan belum lagi memasuki menit 13, saat sebuah kesalahpahaman antara Mateo Kovacic dan Phil Foden menyebabkan bola diserahkan secara gratis kepada Pedro Neto.
Pemain Portugal yang sudah memberi tiga assist dan satu gol dari tujuh pertandingan pertama musim itu kemudian berlari sejauh lebih dari 70 meter guna memasuki kotak, meninggalkan Foden yang coba menebus kesalahannya.
Ia juga meninggalkan pengawalnya Nathan Ake, untuk mencoba mengirimkan assist kepada Cunha. Gagal, tetapi bola memantul di kaki Ruben Dias dan menjadi gol pertama!
Saat si bundar salah diumpankan oleh Foden ke Neto, situasi itu tidak dianggap berbahaya karena terjadi di setengah lapangan Wolves, jauh dari garis setengah lapangan, namun Pedro Neto membuktikan diri mengapa dirinya dipertahankan oleh Wolves sejauh ini.
Pedro Neto carried the ball 70 yards to force the OG off Rúben Dias ⚡
(via @Wolves) pic.twitter.com/CbdHtiXNJc
— B/R Football (@brfootball) September 30, 2023
The Korean Guy Akan Membuat Pep Ingat Nama Sesungguhnya
Tidak mudah mengingat nama Hwang Hee-chan, saat Pep Guardiola dalam sebuah jumpa pers sebelum laga ini menyebutnya hanya sebagai “the Korean guy” atau “si pemain Korea”. Tetapi sesudah Hee-chan melesakkan gol kedua Wolves, Pep dipastikan akan paham betul cara menyebut namanya.
Ia menyambar umpan pendek dari Cunha setelah sepakan keras pertamanya memantul di kaki Ruben Dias, pemain yang sama yang tadi mencetak gol bunuh diri ke gawang Ederson.