Gilabola.com – Pemain sayap Jadon Sancho dikabarkan menolak kepindahan ke Arab Saudi dan ingin tetap bertahan di Eropa saat dia bersiap untuk meninggalkan Manchester United.
Sudah sejak pertandingan melawan Nottingham Forest pada akhir Agustus lalu, pemain berusia 23 tahun itu tidak pernah lagi masuk skuad The Red Devils karena berselisih dengan manajernya.
Erik ten Hag meninggalkan Jadon Sancho dari skuadnya selama pertandingan melawan Arsenal pada awal September dengan alasan bahwa pemain sayap itu tidak memenuhi standar selama latihan.
Sayangnya bahwa itu dibalas oleh sang pemain melalui klaim di media sosial untuk meminta semua pihak tidak mudah percaya atas apa yang dikatakan orang tentang dirinya, sembari mengklaim bahwa dia dikambinghitamkan di klub.
Sejak itu Jadon Sancho kemudian dibekukan dari skuad, apalagi setelah dia menolak untuk meminta maaf pada Erik ten Hag, yang membuatnya banyak diperkirakan akan meninggalkan klub pada Januari.
Sebenarnya dia bisa meninggalkan klub pada musim panas lalu, karena sementara jendela transfer Eropa sudah ditutup, tapi transfer Arab Saudi masih terbuka dan dia dikaitkan dengan minat dari Al-Ettifaq.
Dan sementara transfer itu gagal terwujud, diyakini bahwa minat dari Arab Saudi masih ada, dengan mereka diklaim sebagai satu-satunya klub yang mampu membayar gaji Jadon Sancho sebesar Rp 4,8 Milyar per pekan.
Hanya saja, menurut berita yang diungkap The Telegraph, pemain berusia 23 tahun itu enggan menerima kepindahan ke Asia karena dia masih ingin tetap bertahan di sepak bola Eropa.
Mantan klubnya, Borussia Dortmund, dikabarkan tertarik untuk membawa pulang mantan bintang mereka, namun tampaknya hanya kesepakatan pinjaman dengan hanya membayar separuh dari gajinya.
Sama halnya dengan Juventus, yang juga dikabarkan tertarik untuk bisa meminjam Jadon Sancho pada jendela transfer Januari mendatang dengan opsi pembelian, tapi juga meminta United untuk membayar setengah dari gajinya selama masa pinjaman.
Kabarnya Manchester United bersedia menurunkan harga pemain berusia 23 tahun itu hanya sekitar Rp 842 Milyar saja, sudah jauh lebih rendah dari harga beli sang pemain yang mencapai Rp 1,45 Trilyun.
Hanya saja masalah ada pada gaj Jadon Sancho, yang mencapai Rp 4,8 Milyar per pekan, dan itu akan memberatkan klub manapun, terutama karena dia tidak punya nilai komersial yang bagus dan performanya sedang sangat jeblok.