Gila Bola – Apakah kemenangan Sir Jim Ratcliffe akan membawa perubahan drastis bagi Manchester United? Sepertinya tidak. Bersiaplah melihat bocor-bocor stadion Old Trafford akan berlanjut dan tidak ada transfer masuk saat Januari 2024 nanti.
Ratcliffe, seorang pengusaha petrokimia Inggris, memenangkan perlombaan dalam pengambil alihan kepemilikan Manchester United, dengan membeli 25 persen saham klub merah itu senilai 28 Triliun rupiah lebih.
Dengan Ratcliffe gagal mendapatkan saham mayoritas maka sulit untuk mengharapkan adanya perbaikan dari segi manajerial, kebijakan transfer pemain dan renovasi stadion.
Selaku pemegang saham minoritas, semuanya tergantung pada Avram Glazer dan Joe Glazer untuk mengambil keputusan. Jika melihat bagaimana mereka selama ini membiarkan utang-utang klub serta hidup dari selisih revenue maka sulit membayangkan ada perubahan signifikan.
Sheikh Jassim Menjanjikan Semua yang Dibutuhkan Setan Merah
Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani asal Qatar menjanjikan akan melunasi semua utang-utang klub, merenovasi stadion legendaris Old Trafford menjadi modern, dan juga memperbaiki pusat latihan Carrington. Tapi penawarannya ditolak oleh pemilik Manchester United
Pengusaha asal Qatar itu menawarkan investasi sebesar kurang lebih 5,25 Miliar pound, atau mendekati 100 Triliun rupiah untuk menguasai saham mayoritas klub.
Selain itu ia akan menambahkan uang mendekati 30 Triliun yang akan digunakan untuk memperbaiki stadion kebanggaan para penggemar itu.
Keluarga Glazer menuntut uang lebih dari 120 Triliun rupiah untuk mendapatkan saham mayoritas. Sebenarnya bisa saja Sheikh Jassim membayar harga segitu. Sama saja kan. Tetapi nanti hanya tersisa kurang dari 10 Triliun untuk memperbaiki Old Trafford dan Carrington.
Apa Arti Pembelian 25 Persen Saham Klub Bagi Manchester United?
Yang jelas untuk jangka pendek tidak akan ada perbaikan stadion. Foto-foto Old Trafford mengalami kebocoran stadion sudah beredar secara luas, memaksa para penonton mengenakan jas hujan saat menonton pertandingan.
Tetapi yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah, tidak akan ada transfer permanen untuk jendela transfer Januari 2024. Tragedi transfer musim dingin sebelumnya akan terulang, saat Erik ten Hag mengandalkan beberapa pemain pinjaman seperti Wout Weghorst dan juga Marcel Sabitzer untuk menambal kekurangan tim di lini depan.
Untuk sang pelatih Belanda itu, yang terpenting ia aman di posisinya. Ten Hag perlu menjaga mulutnya agar tidak terlalu cerewet soal keinginan untuk mendatangkan banyak pemain baru secara permanen, puas dengan skuad yang ada, pintar melakukan taktik bermodalkan pemain yang ada maka ia akan dipertahankan oleh direksi klub.
Buat para penggemar Setan Merah, bersiaplah melihat musim-musim mengecewakan untuk beberapa tahun ke depan.