Gilabola.com – Luka Modric tengah bersiap untuk sebuah langkah yang sangat mengejutkan di luar lapangan hijau. Gelandang veteran Real Madrid itu dikabarkan akan menjadi pemilik minoritas di klub divisi Championship Inggris, Swansea City.
Informasi ini pertama kali beredar dari laporan WalesOnline dan juga diperkuat oleh jurnalis sepak bola terkemuka, Fabrizio Romano. Pemain berusia 39 tahun tersebut diketahui masih berhasrat untuk melanjutkan karier bermainnya bersama Real Madrid.
Masa depannya di Santiago Bernabeu memang masih belum pasti, mengingat kontraknya akan habis pada musim panas ini. Meski begitu, Modric sudah mulai merancang arah baru dalam kariernya setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional.
Menurut laporan yang beredar, kesepakatan Modric untuk mengambil saham minoritas di Swansea sudah tercapai. Pengumuman resmi bahkan disebut-sebut tinggal menunggu waktu saja.
Meski menjadi bagian dari pemilik klub, keterlibatannya itu tidak akan mengganggu ambisinya sebagai pemain aktif, termasuk keinginannya tampil di Piala Dunia 2026.
Belum ada rincian pasti mengenai seberapa besar saham yang akan dimiliki Modric. Alasan utama di balik keputusannya memilih Swansea City pun masih menjadi tanda tanya.
Namun, sebagian pengamat melihat adanya kesesuaian antara gaya main klub tersebut yang dikenal atraktif dan reputasi Modric sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola modern.
Perombakan Internal Swansea dan Masuknya Modric
Langkah Modric ini hadir di tengah sejumlah perubahan besar dalam struktur manajemen Swansea. Jason Levien dan Steve Kaplan sebelumnya menjual kepemilikan mayoritas klub kepada Brett Cravatt dan Jason Cohen pada bulan November lalu.
Grup tersebut juga mencakup nama Andy Coleman, yang kemudian mengundurkan diri dari jabatan ketua klub dan digantikan oleh CEO baru, Tom Gorringe.
Dalam posisi penting lainnya, Richard Montague baru saja diangkat sebagai direktur sepak bola, menggantikan Paul Watson yang meninggalkan jabatannya pada Oktober lalu. Masuknya Modric ke dalam struktur pemilik diyakini menjadi bagian dari strategi pembaruan dan arah baru klub ke depan.
Swansea kini dimiliki mayoritas oleh Coleman, Cravatt, dan Cohen yang memegang 77,4 persen saham klub. Sisanya dikuasai oleh Nigel Morris dan Swansea City Supporters Society Ltd., dengan masing-masing memiliki 14,04 persen dan 7,59 persen (termasuk 5 persen yang dilindungi). Angka-angka ini tercantum dalam pernyataan resmi klub mengenai struktur kepemilikan mereka.
Menurut Romano, Modric menyebut bahwa investasinya ke Swansea adalah langkah “untuk masa kini dan masa depan”. Meski demikian, keterlibatan Modric bukan berarti dia akan menjadi penyandang dana utama yang mengangkat Swansea ke kasta atas.
Namun, namanya diyakini akan membawa perhatian besar, baik dari media, penggemar bola, maupun para calon investor yang tertarik untuk ikut berperan bersama ikon sepak bola sekelas dirinya.
Dengan enam gelar Liga Champions, empat trofi La Liga, satu Ballon d’Or, serta status finalis Piala Dunia, nama Modric tidak hanya disegani di lapangan, tapi kini juga mulai mencuri perhatian dalam urusan bisnis sepak bola.