Mainoo Bekerja Keras di Balik Layar Demi Kembali Dapat Kepercayaan Amorim

Gilabola.comKobbie Mainoo menghadapi masa sulit di Manchester United setelah tak sekalipun menjadi starter di Premier League musim ini. Gelandang muda berusia 20 tahun itu baru mencatat 113 menit permainan tanpa kontribusi berarti.

Padahal, dia sempat digadang sebagai masa depan klub usai membantu United menjuarai Piala FA 2024. Kini, posisinya kian terancam setelah Ruben Amorim lebih mempercayakan lini tengah pada Bruno Fernandes yang berperan lebih dalam.

Kondisi ini disebut tidak dapat dibiarkan berlarut. Mainoo dikabarkan telah berusaha mencari peluang keluar lewat pinjaman, sebuah langkah yang kemungkinan akan kembali dia tempuh menjelang jendela transfer Januari.

Amorim disebut menuntut peningkatan performa dan kedisiplinan taktik dari sang pemain yang kini bersaing langsung dengan sang kapten tim.

Sebelumnya, di era Erik ten Hag, Mainoo merupakan salah satu pemain muda yang menonjol dan nyaris selalu dipercaya tampil di laga besar. Namun sejak kedatangan Amorim, menit bermainnya merosot tajam.

Paul Scholes dan Phil Jones menilai penurunan performa itu disebabkan kurangnya daya jelajah Mainoo di lapangan. Jones bahkan menyebut bahwa stamina pemain muda itu masih jauh dari ideal untuk bertahan sepanjang 90 menit dalam intensitas tinggi Premier League.

Pandangan serupa datang dari Wes Brown. Dia menilai Mainoo sebenarnya memiliki bakat besar, namun masih butuh waktu untuk mencapai puncak kemampuan fisiknya.

Menurut Brown, masa usia 24 hingga 26 tahun biasanya menjadi periode terbaik bagi pemain dalam hal kekuatan dan konsistensi. Dia berharap Mainoo mendapat kesempatan lebih agar tidak kehilangan momentum menjelang Piala Dunia.

Upaya Keras di Balik Layar

Meski jarang tampil, Mainoo tak tinggal diam. Dia dilaporkan memperkuat kondisi fisik dan ketahanan ototnya di Spanyol selama jeda internasional. Langkah itu diyakini sebagai pesan tersirat kepada Amorim bahwa dirinya bertekad merebut kembali posisi di tim utama. Namun semua upaya itu pada akhirnya harus dinilai langsung di bawah pengawasan pelatih di Carrington.

Menurut analis performa Stephen Smith dari Kitman Labs, peningkatan kapasitas fisik pemain sangat mungkin dilakukan melalui program latihan terukur.

Dia menjelaskan bahwa staf pelatih Premier League kini memantau secara rinci data seperti jarak tempuh, akselerasi, serta intensitas sprint untuk menilai kesiapan seorang pemain tampil di level tertinggi.

Smith menambahkan bahwa klub biasanya membangun program latihan bertahap, menambah porsi fisik dari 60 persen ke 70 persen hingga mencapai standar permainan tim. Hal itu memerlukan sinergi antara pelatih kepala, staf kebugaran, dan pemain agar target performa bisa dicapai secara konsisten.

Ruben Amorim sendiri diyakini menginginkan Mainoo memperbaiki aspek stamina dan kecepatan transisi dalam permainan. Meski tidak menuntutnya menjadi seperti N’Golo Kante, pelatih asal Portugal itu ingin gelandang muda tersebut mampu menutup ruang dan berkontribusi lebih dalam fase bertahan.

IKLAN