
Gilabola.com – Manchester United dinilai Owen Hargreaves melakukan kesalahan besar dalam strategi transfer musim panas ini. Klub tersebut mengeluarkan lebih dari Rp 4,4 Triliun untuk memperkuat lini depan, namun mengabaikan kebutuhan mendesak di lini tengah.
Hargreaves menilai kelemahan ini kini membuat tim Ruben Amorim masih tidak seimbang meski produktivitas gol meningkat. Selama jendela transfer, United mendatangkan Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko sebagai tambahan daya gedor.
Selain itu, Senne Lammens juga bergabung untuk memperkuat posisi penjaga gawang. Namun, rencana memboyong Carlos Baleba gagal karena harga yang diminta Brighton mencapai lebih dari Rp 2,2 Triliun.
Musim lalu, United termasuk tim dengan produktivitas gol rendah. Hanya tiga tim degradasi serta Everton yang mencetak gol lebih sedikit dari mereka. Karena itu, perekrutan Cunha dan Mbeumo dianggap langkah logis untuk menambah ketajaman.
Cunha mencetak 15 gol di Premier League musim lalu bersama Wolves, sementara Mbeumo menyumbang 20 gol untuk Brentford. Keduanya diharapkan menjadi solusi utama untuk memperbaiki rekor ofensif tim yang tumpul di bawah pelatih sebelumnya.
Meski serangan membaik, masalah di lini tengah belum juga terselesaikan. Bruno Fernandes kini harus bermain lebih dalam untuk menyeimbangkan permainan, sementara posisi nomor 10 diisi oleh Cunha dan Mbeumo. Mason Mount pun turut bersaing di area tersebut.
Kritik Hargreaves terhadap Peran Fernandes
Menurut Hargreaves, keputusan Amorim tersebut justru mengurangi pengaruh Fernandes di lapangan. Mantan pemain United itu menilai sang kapten kini kehilangan kebebasan kreatif karena terlalu sering ditarik ke posisi bertahan.
Hargreaves mengatakan bahwa United seharusnya berhenti setelah mendatangkan Cunha dan mengalokasikan dana berikutnya untuk mencari gelandang baru. Dia menilai kebutuhan lini tengah jauh lebih penting dibanding menambah dua pemain yang beroperasi di posisi serupa.
Dia menilai Bruno Fernandes merupakan pemain terbaik United, namun kehadiran dua gelandang serang baru justru membuatnya terpaksa bermain lebih dalam. Menurutnya, kebutuhan gol memang penting, tetapi keseimbangan tim seharusnya menjadi prioritas utama.
Dalam pandangan Hargreaves, United seperti mengorbankan kreativitas Fernandes demi memaksakan skema serangan baru. Dia menilai tim justru membutuhkan gelandang tengah murni agar permainan lebih stabil dan tidak mudah diserang balik.
Hargreaves juga menyebut bahwa keputusan merekrut dua pemain nomor 10 membuat Amorim kehilangan fleksibilitas di lini tengah. Dia berpendapat, jika United menambah satu gelandang tengah dan satu kiper berkualitas, banyak masalah tim bisa teratasi sejak awal musim.
Kemenangan atas Sunderland sebelum jeda internasional memang membawa United naik ke posisi ke-10 klasemen. Namun, Hargreaves menilai hasil tersebut belum menutupi fakta bahwa lini tengah mereka masih lemah dan mudah ditembus saat transisi.