Gila Bola – Mauricio Pochettino mengatakan bahwa meskipun mengalami kekalahan pertamanya sebagai pelatih kepala Chelsea, da tetap merasa senang dengan penampilan dan sikap timnya dalam dua pertandingan awal musim ini.
The Blues menderita kekalahan berat dalam laga tandang mereka ke Stadion London, dengan mereka sudah kebobolan menit ketujuh melalui Nayef Aguerd setelah memanfaatkan bola mati James Ward-Prowse.
Carney Chukwuemeka sempat menyamakan kedudukan lewat aksinya di dalam kotak penalti, tapi gol Michail Antonio di menit ke-53 dan penalti Lucas Paqueta di masa injury time akhirnya memberi kekalahan telak 3-1 bagi Chelsea di derby London mereka.
Berbicara dalam konferensi pers usai pertandingan yang diberitakan di situs resmi klub, Mauricio Pochettino berbicara tentang kekhawatirannya terhadap perbandingan antara hasil dan performa tim.
Baginya, memenangkan pertandingan saat bermain buruk bisa menjadi masalah yang lebih serius, karena itu hanya masalah waktu sebelum tim menghadapi kesulitan. Dia lebih suka memulai musim dengan penampilan baik dan sikap positif, seperti yang telah ditunjukkan oleh tim dalam pertandingan melawan Liverpool dan West Ham.
Meski mengakui beberapa momen penting yang tidak menguntungkan timnya dan memberi West Ham dorongan kepercayaan diri, Pochettino mencatat bahwa sejumlah faktor bisa mengubah hasil pertandingan.
Taktisi Argentina itu menyoroti momen penalti yang tidak berhasil dari Enzo Fernandez dan perubahan strategi tim sebagai contoh bagaimana hasil pertandingan bisa berubah oleh momen-momen tertentu.
Mauricio Pochettino mengakui adanya awal yang lambat dari timnya dalam setiap babak pertandingan, yang memaksa mereka untuk selalu berusaha bangkit dari ketertinggalan.
Manajer berusia 51 tahun itu menunjukkan kekecewaannya terhadap masalah ini dan percaya bahwa kesabaran dan pemahaman terhadap situasi pertandingan adalah kunci untuk mengatasi hal tersebut.
Mengenai pertandingan melawan West Ham, Mauricio Pochettino merasa bahwa timnya terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, yang mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang memungkinkan lawan mencetak gol.
Taktisi Argentina itu enekankan pentingnya kesabaran dan kecermatan dalam memanfaatkan peluang di area lawan untuk membuat mereka bisa lebih efektif dalam memaksimalkan serangan.
Meski kalah dalam pertandingan, Mauricio Pochettino tetap optimis dengan perkembangan skuadnya. Dia mengatakan bahwa hasil negatif akan membuat tim semakin kuat dan fokus untuk memperbaiki kinerja mereka.
Meskipun mengakui adanya aspek-aspek yang perlu diperbaiki, bos berusia 51 tahun itu menggarisbawahi keyakinannya bahwa tim akan tampil lebih baik dan memenangkan pertandingan di masa depan.