Gilabola.com – Tidak hanya duel di atas lapangan, Arsenal disebut tengah bersiap bersaing dengan Paris Saint-Germain di bursa transfer untuk mendapatkan tanda tangan Evan Ndicka dari AS Roma.
Kabar ini mencuat hanya beberapa hari setelah kekalahan tipis 0-1 dari PSG di leg pertama semifinal Liga Champions. Gol cepat dari Ousmane Dembele menjadi satu-satunya pembeda dalam pertandingan yang berlangsung ketat.
Kekalahan tersebut membuat peluang Arsenal untuk meraih trofi musim ini semakin menipis, mengingat Liverpool sudah memastikan diri sebagai juara Liga Inggris.
Pelatih Mikel Arteta kabarnya kecewa karena timnya gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas di lini depan. Beberapa pemain seperti Gabriel Martinelli disebut-sebut tampil kurang tajam, yang membuat isu soal kebutuhan Arsenal akan penyerang baru kembali mencuat.
Namun di tengah sorotan pada sektor depan, laporan dari media Italia La Gazzetta dello Sport justru menyebut bahwa fokus utama Arteta untuk bursa transfer mendatang adalah memperkuat lini belakang.
Dia dikabarkan sangat berminat kepada Evan Ndicka, bek tengah Roma yang memiliki harga sekitar Rp 562 Miliar. Minat terhadap pemain asal Pantai Gading itu juga datang dari Newcastle United.
Ndicka Cocok secara Taktikal, Tapi Prioritas Arsenal Dipertanyakan
Ndicka telah menjalani musim yang konsisten di Serie A. Dia menjadi satu dari hanya empat pemain yang tak pernah absen satu menit pun sepanjang musim liga berjalan.
Gaya bermainnya yang nyaman dalam fase awal pembangunan serangan membuatnya menonjol di antara rekan setim. Data mencatat bahwa dia menjadi pemain dengan umpan terbanyak, sentuhan terbanyak, dan jarak pembawaan bola terjauh di skuad Roma musim ini.
Posisinya yang utama berada di sisi kiri pertahanan tengah, namun Ndicka juga memiliki pengalaman bermain sebagai bek sayap di kedua sisi. Fleksibilitas inilah yang membuatnya dinilai cocok secara taktik untuk pola permainan Arteta, yang menuntut bek untuk nyaman bermain dengan bola dan berani memulai serangan dari belakang.
Meski demikian, muncul pertanyaan apakah lini belakang benar-benar area yang perlu diperkuat. Arsenal sempat memainkan Mikel Merino sebagai penyerang darurat karena cedera yang menimpa Gabriel Jesus dan Kai Havertz. Situasi ini menandakan bahwa krisis justru lebih terasa di lini serang.
Selain itu, Arteta sejatinya memiliki pemain seperti Ben White dan Jurrien Timber yang juga dapat bermain di posisi bek tengah, memberikan kedalaman jika terjadi masalah cedera di lini belakang.
Jika ambisi Arteta untuk musim 2025-26 adalah mengangkat trofi Liga Inggris, maka dia dihadapkan pada dilema: apakah memperkuat pertahanan dengan pemain seperti Ndicka adalah langkah yang tepat, atau seharusnya fokus utama justru diarahkan pada lini depan yang kini kehilangan ketajaman?