Brendan Rodgers sudah pasrah dengan masa depan pekerjaan manajerialnya tapi Leicester City juga tidak akan mudah memecat manajer mereka.
Leicester City dikabarkan sedang memperhitungkan segala kemungkinan saat mereka mengetahui bahwa akan dibutuhkan biaya besar sebagai kompensasi untuk pemecatan Brendan Rodgers sebagai pelatih kepala mereka, seperti diberitakan via SunSport.
Juru taktik Irlandia Utara itu berada dalam tekanan hebat usai timnya menderita enam kekalahan dari tujuh laga dan perolehan satu poin The Foxes membuat mereka sekarang mendekam di dasar klasemen Premier League dengan hanya satu poin, satu-satunya tim yang belum menang di awal musim ini.
Telah ada banyak rumor tentang pemecatannya dengan Thomas Frank di antara pelatih yang diharapkan menjadi penggantinya di Stadion King Power, tapi Leicester City jelas punya pertimbangan besar yang harus dipikirkan jika mereka harus memberhentikan Brendan Rodgers.
Bos mereka merupakan salah satu manajer dengan bayaran tertinggi di Inggris, dengan hanya Pep Guardiola, Jurgen Klopp dan Antonio Conte yang berpenghasilan lebih dari Rp 170 Milyar, pendapatan yang didapatkan eks juru taktik Celtic dan Liverpool itu.
Sementara itu, Brendan Rodgers sudah menyadari setelah kekalahan 6-2 timnya dari Tottenham Hotspur bahwa dia hanya bisa pasrah jika dia harus kehilangan pekerjaannya di klub, mengatakan usai pertandingan, “Saya tahu bagaimana sepak bola bekerja dan saya benar-benar memahami rasa frustrasi para fans. Saya tidak bisa bersembunyi dari itu karena itu tanggung jawab saya. Kalah dalam enam pertandingan terakhir tidak menjadi hasil yang bagus, tetapi apa pun yang terjadi pada saya di sini di Leicester, saya akan selalu menghormati klub ini.”