Gilabola.com – Ruben Amorim dinilai sebagai seorang pemimpin yang hebat, meski hubungan dengan sManchester United tak selalu mulus. Ditambah lagi komentar kontroversial Amorim yang kini jadi sorotan, tapi ia tetap dihormati sebagai pemimpin tegas!
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mendapat pujian sekaligus kritik dari para pemainnya setelah musim yang penuh gejolak berakhir dengan posisi ke-15 di Premier League.
Menurut laporan mendalam dari The Athletic yang ditulis oleh jurnalis terpercaya Laurie Whitwell, sebagian pemain menganggap Amorim sebagai “pemimpin yang luar biasa”, sementara yang lain merasa komentar sang pelatih kadang terlalu menusuk.
Salah satu momen paling kontroversial datang saat Amorim menyebut skuad yang dilatihnya sebagai “mungkin tim terburuk dalam sejarah Manchester United.”
Pernyataan itu dianggap beberapa pemain sebagai “langkah yang terlalu jauh.” Namun, secara umum, banyak yang mulai terbiasa dengan gaya komunikasi Amorim yang blak-blakan dan jujur.
Amorim memang dikenal sebagai pelatih yang tidak segan mengambil tanggung jawab dan menghadapi kritik langsung. Ia menuntut hal yang sama dari para pemainnya: menerima kritik keras demi perkembangan tim.
Bahkan kebiasaannya yang sempat viral—menonton latihan dari jarak 100 meter—bukan tanda kejenuhan, melainkan kebiasaan lama sejak melatih Sporting CP.
Di Portugal, para pemainnya dikenal sangat menghormatinya dan sukses meraih trofi. Tanda-tanda pendekatan itu mulai diterima juga oleh para pemain United, meski hasil di lapangan belum memuaskan sejak ia datang pada pertengahan musim.
Kebangkitan Casemiro Jadi Bukti Kekuatan Manajerial Amorim
Salah satu contoh nyata kemampuan manajerial Amorim adalah kebangkitan Casemiro. Gelandang berusia 33 tahun itu sempat dianggap “tidak dibutuhkan” dan enam pekan tak menjadi starter. Namun, setelah pertemuan pribadi dengan Amorim, hubungan mereka mulai membaik dan performa Casemiro kembali menanjak.
Amorim memberinya peran penting hingga membawa United ke final Liga Europa. Ini membuktikan bahwa pelatih asal Portugal itu masih mampu menginspirasi pemain top lewat pendekatan personal dan kerja keras.
Selain itu, human touch Amorim juga diapresiasi luas. Ia menyediakan tiket final untuk staf klub, bekerja hingga 14 jam per hari di Carrington, dan dikenal ramah terhadap fans—semua ini menjadikannya sosok yang populer, bukan hanya di kalangan pemain tetapi juga di lingkungan klub secara keseluruhan.
Meski hasil belum memuaskan, laporan Whitwell menyimpulkan bahwa Ruben Amorim punya potensi besar untuk sukses jika diberi waktu dan dukungan. Kebangkitan Casemiro hanyalah satu dari sekian contoh bahwa kerja keras di bawah Amorim bisa membuahkan hasil nyata.
Pandangan Kami
Ruben Amorim masih dalam masa transisi di Manchester United. Meski beberapa ucapannya menimbulkan gesekan, gaya kepemimpinannya yang jujur dan disiplin mulai mendapatkan tempat. Jika proyek jangka panjang ini diberi waktu, bukan tidak mungkin Amorim akan mengembalikan kejayaan Setan Merah.