Gila Bola – PR utama Ange Postecoglou, bagaimana menjaga keunggulan Tottenham Hotspur agar tidak disamakan lawan, apalagi sampai kalah, seperti yang terjadi empat kali dari lima laga terakhirnya.
Pertandingan Spurs vs West Ham yang usai Jumat subuh (8/12) lagi-lagi diawali dengan skenario yang sama persis. Tim berjuluk the Lilywhites itu unggul duluan, hanya untuk melihat lawan menyamakan skor, lalu berbalik kalah!
Hal ini memunculkan pertanyaan soal keunggulan Tottenham yang sempat menakutkan musuh-musuh mereka dan menguasai puncak Premier League selama tiga pekan di bulan Oktober 2023. Sisanya tidak terlihat lagi.
Spurs Duluan Unggul Sebanyak Lima Kali, Empat Berujung Kekalahan
Mari kita mulai dari laga pertama saat menjamu Chelsea pada 7 November 2023. Apakah Spurs unggul duluan? Ya, unggul duluan melalui gol Dejan Kulusevski saat pertandingan belum lagi memasuki menit keenam.
Tetapi setelah itu satu gol Son Heung-min dianulir wasit. Lalu giliran gol dari dua pemain the Blues dibatalkan, yakni Reheem Sterling dan Moises Caicedo. Barulah setelah itu mengalir empat gol dari Chelsea, yang dimulai dengan penalti Cole Palmer 10 menit sebelum turun minum.
Lalu dilanjutkan dengan tiga gol oleh Nicolas Jackson pada menit 75, 94, dan 97, yang memberi Tottenham Hotspur kekalahan pertamanya pada musim 2023/24 ini, sekaligus kemenangan keempat skuad Mauricio Pochettino.
Kontra Wolves dan Aston Villa Juga Unggul Duluan
Pertandingan melawan tuan rumah Wolves pada 11 November terlihat sebagai ajang yang tepat untuk pulih dari kekalahan kontra Chelsea. Dan semua seolah-olah berjalan sesuai rencana saat Brennan Johnson mencetak gol di Molinexu Stadium saat pertandingan belum lagi memasuki menit ketiga.
Skor terjaga 0-1 bagi keunggulan the Lilywhites sampai pertandingan memasuki menit 90. Menang, dong? Salah tuh. Pablo Sarabia mencetak gol bagi tuan rumah pada menit 91, sebelum Mario Lemina memastikan tiga poin dengan serangannya pada menit 97. Kalah lagi!
Melawan Aston Villa pada 26 November juga persis sama. Unggul duluan melalui gol Giovani Lo Celso menit 22. Ada sih gol dari Ollie Watkins pada menit 24 tetapi dianulir wasit. Lalu datanglah gol Pau Torres pada menit ketujuh injury time. Babak kedua? Bukan, akhir babak pertama.
Ollie Watkins membalaskan satu gol lagi pada menit 61 yang memastikan tiga poin bagi tim arahan Unai Emery itu, yang sekaligus menjadi kekalahan ketiga kalinya secara berturut-turut bagi Tottenham.
Lawan Manchester City Juga Unggul Duluan
Inilah aksi heroik melawan sang juara bertahan. Unggul duluan melalui gol Son Heung-min menit keenam, sebelum sang pahlawan berubah menjadi pesakitan dengan gol bunuh dirinya selang beberapa puluh detik kemudian.
Setelah itu terjadi gol susul menyusul. Phil Foden menjauhkan jarak, yang disamakan Giovani Lo Celso, sebelum Jack Grealish satu kali lagi menjauhkan jarak bagi Manchester City dan dikejar oleh gol Dejan Kulusevski jelang akhir. Sudah menit 90.
Lama kelamaan musuh-musuh Spurs sudah tahu cara menaklukkan tim asuhan Postecoglou ini. Kasih mereka voor satu gol duluan, sebelum membalaskannya saat mereka kelelahan, jelang akhir babak pertama, atau akhir babak kedua seperti terjadi dalam laga kontra West Ham.