Gila Bola – Gelandang Tottenham Hotspur Pierre-Emile Højbjerg menjadi pemain pertama klub yang angkat bicara di depan publik setelah komentar pedas manajer Antonio Conte dalam konferensi pers.
Kemarahan taktisi Italia itu memuncak saat timnya gagal mempertahankan keunggulan dengan skor 3-1 atas tim dasar klasemen Southampton di kandang, untuk kemudian terkejar dan harus puas bermain imbang dengan skor 3-3 di akhir pertandingan.
Dalam wawancara pasca pertandingan di konferensi persnya, Antonio Conte tidak bisa menahan diri untuk mengkritik para pemainnya dan kurangnya mentalitas serta kerja tim di Tottenham Hotspur, yang mendasari mengapa mereka sudah belasan tahun tanpa trofi.
Kritik Pedas Antonio Conte
Dalam konferensi persnya, Antonio Conte mengutuk para pemainnya dengan mengatakan bahwa para pemain Tottenham Hotspur tidak bermain untuk sesuatu yang penting dan tidak ingin bermain di bawah tekanan.
Taktisi Italia berusia 53 tahun itu juga menyebut bahwa dia hanya melihat 11 pemain di skuad asuhannya, sekelompok pemain egois yang tidak mau berjuang untuk satu sama lain.
Antonio Conte kemudian menekankan bahwa ini telah menjadi kisah sejarah bagi Tottenham Hotspur, yang sudah belasan tahun tanpa trofi, meski sudah berkali-kali berganti manajer di London Utara.
Reaksi Pierre-Emile Højbjerg
Kini dalam wawancaranya bersama media Denmark dalam tugas internasionalnya, yang kami beritakan dari SunSport, Pierre-Emile Højbjerg angkat bicara saat dia ditanya reaksinya usai kritikan pedas manajernya.
Dia mengatakan bahwa para pemain sudah melihat konferensi pers Antonio Conte, yang menurutnya sudah secara jujur dan terbuka soal pemikirannya, yang tidak puas dengan tim yang gagal di Piala FA dan Liga Champions.
Pierre-Emile Højbjerg juga mengakui bahwa kritikan sang bos Italia berasal dari fakta bahwa mereka belum mendapatkan hasil yang mereka harapkan, meski mereka saat ini setidaknya sudah berada di empat besar Premier League.
Berikan 100 Persen Untuk Tim
Dalam wawancaranya lebih lanjut, Pierre-Emile Højbjerg melanjutkan bahwa untuk menjadi sukses sebagai sebuah tim, klub membutuhkan 11 pemain yang berkomitmen pada sebuah proyek dan budaya.
Gelandang internasional Denmark itu pun menyadari bahwa manajer Antonio Conte belum puas dari apa yang ditunjukkan para pemain dan akan menjadikan itu sebagai motivasi untuk bisa menyenangkan pelatih.
Bagaimanapun, Pierre-Emile Højbjerg kemudian mengkonfirmasi bahwa sebagai pemain, dia pastinya selalu memberi 100 persen yang dia bisa untuk memberikan yang terbaik bagi Tottenham Hotspur.