Gilabola.com – Musim 2024/2025 menjadi babak kelam yang belum pernah dicatat dalam sejarah Manchester United di era Premier League. Kekalahan telak 1-4 dari Newcastle United pada Minggu malam benar-benar mempermalukan tim di mata publik.
Parahnya lagi, kekalahan itu juga secara matematis memastikan musim ini sebagai musim dengan perolehan poin terendah sepanjang sejarah mereka di Liga Inggris sejak format Premier League diperkenalkan.
Dalam pertandingan yang digelar di St James’ Park, Ruben Amorim menyaksikan timnya dibobol oleh empat gol yang masing-masing dicetak oleh Sandro Tonali, Bruno Guimaraes, serta dua lesakan dari Harvey Barnes. Kekalahan ini membuat posisi Manchester United semakin terpuruk.
Dengan hanya 38 poin dari 32 pertandingan, mereka maksimal hanya bisa mengumpulkan 56 poin jika mampu menang di seluruh sisa enam laga, jumlah yang masih lebih rendah dari rekor buruk sebelumnya pada musim 2021/2022, di mana mereka finis dengan 58 poin.
Hingga saat ini, Setan Merah masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga Inggris dan hanya terpaut tiga angka dari West Ham United yang menghuni posisi ke-17.
Ketidakpastian terus menyelimuti ruang ganti Old Trafford, sementara tekanan dari para pendukung dan pengamat sepak bola semakin memuncak atas hasil buruk di bawah asuhan Ruben Amorim.
Kritik Roy Keane
Roy Keane menyebut bahwa tim ini secara fisik dan mental terlihat lemah. Dia menyampaikan kepada Sky Sports bahwa terlalu banyak alasan dibuat untuk tim ini dan menyebut ada pemain yang terlihat tidak ingin berlari, sesuatu yang dia anggap sebagai cerminan dari mentalitas tim yang rapuh.
Mantan kapten Manchester United yang kini menjadi pundit itu mengaku tidak melihat adanya kekuatan mental dalam skuad saat ini dan merasa khawatir terhadap kelompok pemain yang ada.
Kendati prestasi domestik ambruk, satu-satunya harapan Manchester United untuk menyelamatkan musim mereka mungkin datang dari panggung Eropa. Amorim dan anak asuhnya masih berjuang di Liga Europa dan akan menghadapi Lyon di leg kedua perempat final di Old Trafford.
Skor agregat saat ini masih imbang 2-2, membuka peluang tipis untuk melangkah ke semifinal dan berpotensi merebut tiket Liga Champions musim depan melalui jalur tersebut.
Di tengah segala kegagalan di kompetisi domestik, bola tetap bergulir dan enam laga tersisa di Premier League Inggris akan menjadi ujian lain yang tidak kalah berat.
Manchester United dijadwalkan menghadapi Wolverhampton, Bournemouth, Brentford, West Ham, Chelsea, dan Aston Villa, semuanya tim yang tak bisa diremehkan. Sementara di Liga Europa, mereka berpotensi memainkan empat laga tambahan jika terus melaju hingga final.
Dalam sejarah panjang mereka sebagai raksasa sepak bola Inggris, jarang terlihat Manchester United terseok seperti ini. Musim ini mengukir lembaran yang tak diinginkan siapa pun di klub—terutama untuk tim yang pernah mendominasi sepak bola Inggris dengan nama besar dan tradisi juara.