Ruben Amorim Bertanggung Jawab Atas Kelemahan Bola Mati Manchester United

Gilabola.comManchester United kembali menelan kekalahan memalukan di Premier League setelah takluk 3-0 dari Bournemouth di Old Trafford pada Minggu (22/12) malam WIB.

Kekalahan ini semakin menegaskan kesulitan Setan Merah di musim ini, terutama dalam menghadapi situasi bola mati, yang kembali menjadi faktor utama kebobolan mereka.

Pelatih kepala Manchester United, Ruben Amorim, mengakui bahwa dia bertanggung jawab penuh atas lemahnya pertahanan timnya dalam situasi bola mati. Sundulan Dean Huijsen dari tendangan bebas di babak pertama menjadi pembuka keunggulan Bournemouth.

Amorim menjelaskan bahwa keputusan untuk menyerahkan tanggung jawab melatih bola mati kepada Carlos Fernandes, mantan asistennya di Sporting Lisbon, adalah pilihannya. Namun, keputusan ini berujung pada catatan buruk dengan tujuh gol kebobolan dari situasi bola mati dalam enam pertandingan terakhir.

Amorim mengatakan bahwa melatih tim adalah tanggung jawabnya, dan ia menyadari perlunya perbaikan dalam banyak aspek permainan. Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah memprediksi tantangan besar sejak awal, terutama di tengah jadwal padat yang dihadapi tim.

Rashford Masih Absen

Dalam pertandingan ini, Marcus Rashford kembali absen untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Absennya pemain kunci ini menjadi perhatian publik setelah Rashford sebelumnya menyatakan keinginan untuk mencari tantangan baru dalam kariernya.

Amorim menyebut bahwa keputusan untuk tidak memasukkan Rashford adalah murni hasil seleksi. Dia menegaskan bahwa dirinya ingin mencoba kombinasi pemain yang berbeda untuk mendapatkan performa terbaik dari tim.

Ketika ditanya apakah Rashford akan kembali bermain melawan Wolves pada Boxing Day, Amorim menjawab bahwa keputusan tersebut masih akan dipertimbangkan.

Bournemouth Tampil Efektif

Di sisi lain, pelatih Bournemouth, Andoni Iraola, memberikan apresiasi kepada Dean Huijsen yang tampil impresif dalam pertandingan ini. Iraola mengungkapkan bahwa Huijsen memiliki kepercayaan diri yang luar biasa, terutama di stadion sebesar Old Trafford.

Gol Huijsen melalui sundulan dari situasi bola mati juga menjadi bukti efektifnya taktik Bournemouth dalam memanfaatkan kelemahan lawan. Iraola menilai bahwa meskipun skor akhir menunjukkan 3-0, pertandingan sebenarnya berlangsung cukup seimbang.

Bournemouth tampil solid di lini pertahanan dan mampu memanfaatkan setiap peluang dengan baik, terutama dalam situasi bola mati yang sering menjadi keunggulan mereka.

Meski kini berada di posisi kelima klasemen sementara, Iraola menegaskan bahwa dia tidak akan terlalu terlena dengan hasil ini. Dia menyebut persaingan di Premier League sangat ketat, di mana perbedaan satu atau dua pertandingan saja bisa mengubah posisi tim secara signifikan.