Gila Bola – Chelsea bisa dipaksa untuk menjual bintang-bintang lokal terbaik mereka dalam pembersihan skuad di musim panas yang sibuk setelah kerugian besar pada finansial mereka pada musim lalu.
Menurut laporan, The Blues menderita kerugian besar dari neraca klub musim lalu, menderita kerugian mencapai Rp 2,2 Trilyun, dan itu belum termasuk pengeluaran mereka di musim ini yang mencapai Rp 10,5 Trilyun dalam belanja pemain.
Todd Boehly mengakuisisi Chelsea dari Roman Abramovich pada Rp 79 Milyar pada Mei tahun lalu dan sekarang dia harus memikirkan untuk menyeimbangkan necara klub setelah kerugian dan pengeluaran mereka yang besar.
Jual Pemain Bintang Lokal
Situasi finansial tersebut membuat Chelsea berisiko mendapatkan hukuman karena Financial Fair Play dan sekarang mereka perlu menjaga batas kerugian Rp 2 Trilyun yang diizinkan selama tiga tahun.
Hal itu bisa membuat The Blues dipaksa untuk menjual bintang-bintang lokal terbaik mereka dengan Mason Mount, Conor Gallagher, Trevoh Chalobah, Ruben Loftus-Cheek dan Callum Hudson-Odoi bisa dikorbankan.
Dua nama pertama sebenarnya sangat ingin dipertahankan Chelsea, namun kontrak baru gagal disetujui dengan Mount, sementara Gallagher yang belum mencapai performa terbaik bisa dijual jika ada tawaran menarik yang datang.
Pemain Lain Bisa Jadi Korban
Jelas, selain para pemain lokal tersebut, banyak pemain lain yang bisa dilepas Chelsea di akhir musim, termasuk bek sayap Inggris Ben Chilwell yang sedang diminati Pep Guardiola di Manchester City.
Duo penyerang Hakim Ziyech dan Christian Pulisic juga bisa pergi setelah mereka dikaitkan dengan kepindahan sejak Januari lalu, dengan beberapa klub top Eropa telah dikaitkan dengan minat pada keduanya.
Pemain lain yang juga bisa dilego adalah penjaga gawang Edouard Mendy, gelandang senior Mateo Kovacic, dan penyerang Pierre-Emerick Aubameyang, selain para pemain terlupakan macam Tiemoue Bakayoko.
Akibat Embargo Pemerintah
Sementara itu, Chelsea di musim lalu sudah mengeluarkan pernyataan dengan menyalahkan pemerintah Inggris yang menghukum klub hanya karena mereka dimiliki Roman Abramovic, taipan dari negara Rusia yang berperang melawan Ukraina.
Saat itu The Blues dilarang untuk menandatangani kontrak dengan pemain serta mitra sponsor, sementara beberapa akses sumber pendapatan mereka juga dibatasi yang menyebabkan mereka kekurangan pemasukan yang signifikan.
Itu membuat Chelsea menderita kerugian besar mencapai Rp 2,2 Trilyun dalam tiga tahun terakhir, yang sebenarnya berada di luar batas FFP, hanya saja mereka mendapatkan kelonggaran karena Covid.