Gilabola.com – Derby Merseyside terakhir di Goodison Park berakhir dengan keributan di lapangan dan hujan kartu merah, tetapi manajer Everton, David Moyes, tetap bersyukur karena timnya mampu mengamankan hasil imbang dramatis.
Liverpool hampir meraih kemenangan terakhir mereka di markas Everton setelah unggul 2-1, sebelum akhirnya James Tarkowski mencetak gol voli spektakuler di menit kedelapan tambahan waktu untuk mengubah skor menjadi 2-2.
Setelah menunggu keputusan VAR yang cukup lama, suasana di stadion tua itu pun memanas. Abdoulaye Doucoure melakukan selebrasi liar di depan fans Liverpool, memicu kemarahan Curtis Jones. Konfrontasi di antara keduanya berujung pada kartu merah untuk masing-masing pemain setelah menerima kartu kuning kedua.
Kekacauan semakin memuncak dengan beberapa suporter yang masuk ke lapangan, membuat steward dan polisi turun tangan. Pelatih Liverpool, Arne Slot, serta asistennya, Sipke Hulshoff, juga diusir oleh wasit Michael Oliver.
Tapi bukan Derby Merseyside namanya kalau tak ada kartu merah kannn! Apa alasannya? Coba lihat artikel yang kami buat sebelum ini ..
BACA JUGA: Bukan Derby Merseyside Namanya Kalau Tak Ada Kartu Merah! Kali ini Tiga Kartu Merah di Akhir Laga!
BACA JUGA: Derby Merseyside Masih Rekor Kartu Merah Terbanyak! Everton vs The Reds Selalu Panas!
Moyes Fokus pada Performa Everton
Karena Slot dan Hulshoff dilarang berbicara berdasarkan aturan Premier League, tidak ada konferensi pers dari Liverpool. Moyes, sebaliknya, lebih memilih untuk menyoroti momen penting bagi timnya ketimbang membahas insiden di akhir laga.
“Itu adalah pertandingan yang penuh kekacauan, seperti laga klasik di masa lalu. Apa yang terjadi setelahnya? Saya bisa memberi tahu Anda, tapi sejujurnya itu bukan hal yang seharusnya kita bahas,” ujar Moyes.
“Yang saya tahu adalah Doucoure mendapatkan kartu kuning yang berujung merah, dan saya kecewa karena kami kekurangan pemain. Atmosfer di stadion malam ini sangat luar biasa, benar-benar emosional,” tambahnya.
Moyes juga menegaskan bahwa hasil ini penting bagi Everton, mengingat ini adalah derby Merseyside terakhir di Goodison Park sebelum mereka pindah ke stadion baru.
“Dukungan fans malam ini sungguh luar biasa. Mereka pantas mendapatkan akhir yang berkesan seperti ini. Kami memang tidak menang, tapi setidaknya kami mendapatkan hasil imbang di laga yang tampaknya tidak berpihak pada kami,” lanjutnya.
“Jika kami kalah 2-1, pasti akan terasa lebih sulit. Tapi melihat bagaimana fans bertahan sampai akhir, itu adalah momen yang ajaib. Ada sedikit insiden di akhir laga, tapi mungkin itu justru menambah hiburan bagi penonton.”
Van Dijk Sindir Everton
Dengan absennya konferensi pers Liverpool, kapten Virgil van Dijk memberikan pernyataan kepada media. Dalam komentarnya, bek asal Belanda itu menyindir Everton yang tampaknya menganggap laga ini sebagai pertandingan terbesar mereka.
“Kami semua tahu bahwa ini adalah ‘final’ bagi mereka. Mereka akan melakukan segalanya untuk menang melawan kami,” kata Van Dijk kepada TNT Sports.
Mengenai insiden antara Doucoure dan Jones, Van Dijk menambahkan:
“Saya melihat Doucoure mencoba memprovokasi fans kami, dan Curtis merasa itu tidak pantas dilakukan. Ketika ada sedikit keributan seperti itu, hal-hal seperti ini bisa terjadi, tapi saya pikir wasit tidak bisa mengendalikan jalannya pertandingan, dan saya katakan itu kepadanya.”
Sukses Buat Liverpool Pusing
Everton unggul lebih dulu di menit ke-11 sebelum Alexis Mac Allister dan Mohamed Salah membawa Liverpool berbalik memimpin. Kemenangan yang sudah di depan mata bagi The Reds—yang bisa membuat mereka unggul sembilan poin di puncak klasemen—akhirnya sirna akibat gol Tarkowski di menit terakhir.
Bagi Everton, ini menjadi hasil yang sangat berarti di derby terakhir mereka di Goodison Park, sementara bagi Liverpool, ini adalah kesempatan emas yang terbuang sia-sia dalam perburuan gelar.