Sudah Enam Tahun, Manchester United Masih Gagal Jual Pemain di Atas Rp 1,1 Triliun

Gilabola.comManchester United menghadapi musim panas yang menegangkan dalam bursa transfer sepak bola kali ini. Meski sudah berhasil mendatangkan Matheus Cunha dari Wolves, progres mereka terhenti ketika berusaha merekrut Bryan Mbeumo dari Brentford.

Klub yang musim lalu finis di posisi ke-15 Liga Inggris itu sangat membutuhkan perombakan, terutama di lini serang, namun terbentur oleh kendala utama: belum ada satu pun pemain yang berhasil dijual secara permanen.

Mbeumo menjadi target utama setelah kegagalan lini depan musim lalu yang berakhir dengan selisih gol minus sepuluh. Manchester United dilaporkan sudah mengajukan dua tawaran, namun Brentford tetap teguh pada nilai yang mereka tetapkan.

Sementara itu, Mbeumo dikabarkan mulai frustrasi karena negosiasi yang berlarut-larut, padahal dia telah memprioritaskan kepindahan ke Old Trafford.

Di sisi lain, klub juga mengincar penyerang tengah murni sebagai tambahan kekuatan, mengingat kebutuhan akan pencetak gol tajam masih menjadi prioritas karena Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee tidak bisa diandalkan.

Sayangnya, semua rencana itu tak bisa dijalankan dengan mulus sebelum ada dana segar dari penjualan pemain. Di sinilah masalah lama Manchester United kembali muncul: mereka kesulitan menjual pemain dengan harga maksimal.

Penjualan Garnacho Bisa Pecahkan Kutukan Enam Tahun

Untuk mendanai belanja musim panas, Manchester United telah memprioritaskan penjualan Marcus Rashford, Jadon Sancho, Antony, dan bahkan Alejandro Garnacho jika harga yang ditawarkan cocok.

Keempat pemain itu, bersama Tyrell Malacia, telah menyatakan keinginan untuk hengkang sejak lebih dari seminggu lalu dan kini tidak lagi berlatih bersama skuad utama di Carrington.

Rashford dihargai Rp 876 Miliar, Antony tersedia di angka Rp 710 Miliar, sedangkan Sancho diyakini bisa dilepas dengan harga Rp 547 Miliar. Garnacho menjadi satu-satunya nama yang memiliki nilai pasar paling tinggi.

Dengan catatan 11 gol dan 10 assist musim lalu, serta sisa kontrak tiga tahun dan usia yang sangat muda, klub diyakini ingin mematok harga sekitar Rp 1,1 Triliun hingga Rp 1,3 Triliun.

Sebelumnya, Napoli sempat mengajukan tawaran Rp 876 Miliar pada Januari lalu, namun langsung ditolak karena dianggap terlalu rendah. Jika transfer Garnacho berhasil terwujud dengan nilai di atas Rp 1,1 Triliun, maka itu akan menjadi penjualan terbesar klub sejak melepas Romelu Lukaku ke Inter Milan pada 2019 senilai hampir Rp 1,6 Triliun.

Sejak saat itu, Manchester United belum pernah menjual pemain dengan angka sebesar itu. Ini menunjukkan betapa buruknya manajemen penjualan dan kinerja para pemain di klub dalam beberapa musim terakhir.

Kinerja Manchester United dalam pasar penjualan memang belum memuaskan. Mereka kerap gagal memaksimalkan nilai pemain, berbeda dengan kesuksesan klub dalam membeli pemain dengan harga tinggi.

Namun demi menghidupkan kembali ambisi merombak tim, menjual Garnacho dengan harga maksimal akan menjadi langkah penting yang bisa memperbaiki reputasi bisnis klub di bursa transfer sepak bola Eropa.

Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Manchester United akan mengelola sisa waktu jendela transfer. Apakah mereka mampu melepas pemain dengan cerdas dan efektif, atau justru kembali terjebak dalam pola lama yang memperlambat pembangunan ulang tim mereka?