Gila Bola – David Moyes tahu percuma menyuruh para pemain West Ham bermain terbuka dan mengadu dominasi bola lawan Chelsea, jadi ia memainkan taktik bertahan yang mundur sangat dalam dan terbukti berhasil tuh, mengalahkan permainan Mauricio Pochettino.
Tuan rumah the Hammers sangat dibantu oleh kegagalan penalti Enzo Fernandez jelang akhir babak pertama setelah kedua tim bermain 1-1 selama 42 menit pertama, dengan sundulan kepala Naif Aguerd membawa rekan-rekannya unggul dalam waktu kurang dari 7 menit.
Carney Chukwuemeka menyamakan skor selang 20 menit kemudian, sebelum satu serangan Michaeil Antonio mengubah skor menjadi 2-1 dan satu sepakan penalti pada masa injury time memastikan kemenangan West Ham 3-1.
Aksi individual Chukwuemeka di sisi kanan kotak berhasil membuat para pemain belakang the Hammers menunggu, tak seorang pun melakukan tantangan, sebelum ia mengincar sisi kiri gawang Robert Sanchez dengan sepakan melengkung.
Fernandez Tiru Gaya Penalti Fernandes
Anda bisa melihat proses kegagalan penalti sang pemain Argentina pada foto di atas. Ia mengambil ancang-ancang perlahan, langkah-langkah pendek, mirip cara Bruno Fernandes sang kapten Manchester United mengambil sepakan penalti.
Jadi, kiper Alphonse Areola pun sudah tahu arah sepakan itu dan melakukan diving sedikit saja ke arah kanan untuk memblokir bola. Berhasil menjaga skor tetap 1-1 saat turun minum.
Bencana terjadi saat Chelsea menekan lawan tinggi di garis setengah lapangan guna mencari gol kemenangan dan sebuah serangan balik dimulai serta bola sampai ke kaki Michail Antonio.
Pemain Jamaika 33 tahun itu menggiring si bundar memasuki kotak. Sedikit di dalam kotak ia melepaskan serangan ke sisi kanan gawang Sanchez dan mengubah papan skor menjadi 2-1!
Saat bola sampai ke Michail Antonio, pemain muda Levi Colwill entah melakukan aksi apa, sebuah gerakan aneh seperti dalam game PlayStation, mencoba menjatuhkan pemain No 9 itu. Tentu saja ia gagal mencuri bola dari kaki sang pemain Jamaika yang bertubuh tinggi besar itu. Cari dan lihatlah cuplikan golnya. Colwill aneh banget!
Data Permainan Perlihatkan Taktik West Ham
Selama 90 menit permainan tahu peluang gol the Hammers berapa? 0,92 xG saja. Artinya, seharusnya West Ham hanya layak memiliki satu gol, bukan dua, yakni melalui terobosan dan gerakan Michail Antonio pada menit 53 tersebut.
Tuan rumah memiliki 23 persen saja penguasaan bola, 11 upaya gol dan lima tepat sasaran ke arah gawang Robert Sanchez dan dua akhirnya menjadi gol.
Sementara itu the Blues 77 persen penguasaan bola, 17 percobaan gol yang sangat masif, tapi tahu berapa yang on target? Empat saja! Ada yang salah dengan cara bermain Mauricio Pochettino.
Ada kesempatan briefing saat pergantian babak, namun si pelatih Argentina tidak berusaha mengubah taktik permainan.
The Hammers Main 10 Orang Saja 23 Menit Terakhir
Chelsea mendapatkan semua pertolongan yang mungkin diperoleh setelah wasit John Brooks mengusir sang pencetak gol Nayef Aguerd pada menit 67, untuk kartu kuning keduanya. West Ham bermain dengan 10 orang saja selama 23 menit terakhir waktu normal.
David Moyes langsung melakukan tiga rotasi setelah itu guna mengamankan kemenangan ini. Serangan-serangan dari pihak the Blues masih berlangsung tetapi tidak ada yang benar-benar berbahaya.
Si Tersangka Judi Bola Cetak Gol Penalti
Lucas Paqueta, pemain Brasil yang baru saja diskors oleh Selecao karena disangka terlibat dalam aksi-aksi judi bola, menjadi penyelamat the Hammers dengan tendangan penalti menit kelima injury time. Skor berubah menjadi 3-1 yang sangat dramatis jelang akhir.