Alexid Mac Allister, pemain yang didatangkan Liverpool dari Brighton ini telah bertransformasi dari seorang gelandang menjadi gelandang serang terbaik di Liga Inggris.
Nah kini mari kita lihat lebih dekat dampak dari pemenang Piala Dunia ini di Liverpool dan alasan kenapa ia kini menjadi salah satu pemain andalan Jurgen Klopp di lini tengah formasinya.
Pemain Paling Sabar di Liverpool
Mac Allister selalu dengan sabar menanti kesempatan dan dengan sabar menunggu waktu yang tepat untuk benar-benar melepaskan tembakan.
Ini seperti terlihat saat ia menjadi eskutor tenadangan penalti melawan Manchester City, mantan pemain Brighton itu menunggu hingga delapan detik setelah wasit Oliver meniup peluitnya, kemudian ia mengarahkan tendangan penaltinya ke kanan Ederson untuk menyamakan skor.
Peran Mac Allister dalam hasil imbang 1-1 Liverpool melawan Man City sangat besar, dalam laga tersebut, Mac Allister melepaskan lebih banyak tembakan daripada pemain lainnya dalam pertandingan melawan City dengan empat percobaan, tembakan tepat sasaran terbanyak dua, memenangkan pelanggaran sebanyak tiga, dan mencoba lebih banyak umpan di setengah lapangan lawan daripada pemain Liverpool lainnya sebanyak 37, sementara tidak ada yang melakukan lebih banyak tackling daripada empat tacklingnya.
Hanya rekan setimnya Jarell Quansah yang memenangkan perebutan bola sebanyak itu dengan 11 kali dalam pertandingan tersebut.
Mac Allister Sempat Terlupakan
Ketika Liverpool merekrutnya dari Brighton Juni lalu, semua sudah memprediksi kalau Mac Allister akan cocok dengan skuad Jürgen Klopp.
Namun, Awal kedatangan Mac Allister ke Anfield tidaklah mudah. Dia diusir dari lapangan saat penampilannya yang kedua bagi The Reds saat kemenangan 3-1 atas Bournemouth.
Kartu merah itu kemudian dibatalkan tetapi itu tetap tidak bisa mengganti fakta bahwa awal debutnya diwarnai dengan kartu merah sebelum akhir pertandingan.
Mac Allister juga berada dalam peran yang berbeda dari yang dia mainkan selama di Brighton, Mac Allister kini berperan sebagai satu-satunya pemain dengan peran nomor enam di tengah formasi tiga gelandang Jurgen Klopp.
Dia kadang-kadang bermain sebagai gelandang bertahan di bawah Graham Potter dan juga di awal masa kepemimpinan Roberto De Zerbi di Amex Stadium.
Yang awalnya menjadi pemain andalan Brighton sekarang menjadi andalan Liverpool.
Setelah bermain melawan Brighton pada bulan Oktober lalu, Mac Allister mengatakan bahwa ia suka bermain dengan peran pemain nomor enam. Dan ia merasa dirinya semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir secara defensif berkat dukungan rekan2nya dan staff pelatih.
Posisi Baru Alexis Mac Allister di Liverpool
Meskipun ia telah menemukan tempat di skuad Liverpool dan mulai mendapatkan penilaian yang baik atas penampilannya, Mac Allister kemudian dipindahkan ke posisi akrabnya sebagai gelandang tengah setelah Wataru Endo kembali dari Piala Asia pada awal Februari.
Dalam laga kemenangan atas Brentford bulan lalu, dia berlari untuk mencetak gol kedua Liverpool dan mencetak gol dari dalam kotak penalti, menunjukkan bahwa MacAllister sudah menguasai perannya yang lebih menyerang.
Berbicara beberapa hari setelah kemenangan di Gtech Community Stadium, Klopp mengatakan: bahwa MacAllister sangat penting bagi timnya karena bisa bermain di posisi yang berbeda. Dia memiliki pemikiran yang taktis untuk melakukan tugas tersebut.
Sejak MacAllister dipindahkan dari posisi gelandang bertahan menjadi gelandang serang setelah kekalahan 3-1 dari Arsenal pada awal Februari lalu, Sentuhan Mac Allister terhadap bola kini tidak lagi tersebar di seluruh lapangan. Dia memiliki lebih banyak sentuhan di kotak penalti lawan dan di area lebar.
Di musim terakhir Mac Allister di Brighton, dia menjadi monster saat memenangkan penguasaan bola pada paruh pertama musim sebelum gelaran Piala Dunia 2022, dengan rata-rata melakukannya sebanyak 8,9 kali sentuhan per 90 menit. Jumlah itu berkurang menjadi hanya 4,9 sentuhan per 90 menit setelah Piala Dunia karena dia lebih fokus pada serangan.
Catatan Impresif Performa Alexis Mac Allister
Bersama Liverpool, Mac Allister mencatatkan rata-rata 6,6 kemenangan penguasaan bola per 90 menit, menunjukkan bahwa Klopp menemukan versi lain dari kelebihan Mac Allister. Angka itu turun dari 7,1 menjadi 5,4 per 90 menit sejak ia pindah ke peran yang lebih maju.
Mac Allister mencatatkan 65,2 rata2 operan per 90 menit selama di Liverpool dalam Premier League tahun ini lebih banyak daripada yang dia lakukan di Brighton musim lalu yang sebanyak 56,2
Kemampuannya untuk tetap tenang di bawah tekanan tersebut, telah menjadi fitur kunci di tengah lapangan Liverpool yang sempat dirombak oleh Jurgan Klopp musim panas lalu.
Sebelum laga yang berakhir dengan kekalahan dramatis di ajang Piala FA melawan Manchester United, Mac Allister juga telah terlibat dalam 148 keterlibatan serangan open-play dalam semua kompetisi, dengan lima rekan setim di depannya semua bermain sebagai penyerang atau gelandang serang. Keterlibatannya dalam membangun serangan hingga berakhir dengan tembakan adalah yang paling banyak dari setiap gelandang lainnya.
145 pergerakan tanpa bola yang dicatatkan Mac Allister menunjukkan ia mulai terbiasa dengan tekanan balik yang selalu digunakan pasukan Jurgen Klopp, hanya Dominik Szoboszlai dengan 187 dan Mohamed Salah dengan 172 yang melakukannya lebih banyak daripada Mac Allister untuk Liverpool musim ini.
Mac Allister juga pernah nyaris terlupakan dari lini tengah Klopp awal musim ini. Szoboszlai dan Ryan Gravenberch keduanya menampilkan performa yang mengesankan sebelum cedera menghentikan mereka berdua, sementara Wataru Endo berhasil mengatasi periode awal yang sulit untuk menjadi bagian vital dari tim.
Gol pertama Mac Allister untuk The Reds baru tercipta pada bulan Desember 2023, dan itu layak ditunggu karena dia mencetak gol dalam kemenangan 4-3 di kandang atas Fulham dari jarak jauh.
Jadi Pemain Andalan Liverpool
Kini Klopp telah memberikan kepercayaannya pada Mac Allister, yang telah menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak keempat dari semua pemain Liverpool dalam semua kompetisi musim ini.
Itupun Mac Allister sempat absen hampir sebulan dalam enam pertandingan akibat cedera kaki yang didapatnya saat kemenangan 2-0 di Sheffield United awal Desember.
Jika Alexis Mac Allister bisa terus memengaruhi pertandingan dengan peran yang lebih maju dan pada saat yang sama Endo bersinar sebagai gelandang bertahan dan Szoboszlai kembali ke kebugaran penuh dan juga Curtis Jones dan Gravenberch kembali dari cedera masing-masing, maka Jurgen Klopp pasti akan lebih tenang memikirkan semua pertandingan yang harus mereka hadapi selama akhir musim ini.
Klopp juga akan tenang dalam beberapa pekan terakhir masa jabatannya di Liverpool bahwa dia bisa mengandalkan Mac Allister untuk bermain dalam peran apa pun yang diperlukan Liverpool.
Setelah Liverpool tersingkir dari Piala FA dan hanya menyisakan dua trofi lagi yang bisa mereka raih musim ini, keberadaan Mac Allister memang sangat dibutuhkan bagi Liverpool dan sudah berkali kali ia selalu menjadi pembeda dalam setiap pertandingan yang dijalani oleh Liverpool.